Pemprov Sumut Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas 2045

MEDAN, suarapembaharuan.com - Memasuki usia ke-77 tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) semakin mengukuhkan komitmennya untuk terus berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045. 


Ist

"Antara lain dengan memanfaatkan seluruh potensi dan sumber daya daerah secara maksimal," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pemprovsu, Basarin Yunus Tanjung. dalam Dialog Aspirasi Sumut bertema ‘Refleksi 77 Tahun Sumut dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045’ di Medan.


Dijelaskannya, penduduk Sumut ada 15 juta lebih, wilayah yang cukup luas dari Pantai Timur, Dataran Tinggi, Pantai Barat dan Kepulauan Nias. 


"Kita bisa mengeksplor hasil-hasil produk perikanan, pertanian, hortikultura, perkebunan dan UMKM. Ini bisa menjadi modal pendukung,” ujar Basarin.


Dari potensi sumber daya alam (SDA) itu, kata Basarin, tantangan sebenarnya adalah peningkatan kapasitas SDM, dimana saat ini masih rata-rata berpendidikan sembilan tahun. Karenanya, perlu peningkatan kualitas dan keterampilan. 


Melalui program rumusan di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution dan Wakil Gubernur Surya, Pemprov Sumut merancang Quick In Program.


Seperti penyediaan listrik dan internet sekolah di beberapa daerah, penerapan Universal Health Coverage (UHC) di bidang kesehatan, peningkatan skill di sektor tenaga kerja, dan lainnya.


“Kami juga merumuskan visi misi Pak Gubernur dalam kaitan Kolaborasi Sumut Berkah menuju Sumatera Utara Unggul, Maju dan Berkelanjutan," jelasnya. 


Di dalamnya lanjut dia, ada berbagai program kegiatan yang semuanya berorientasi untuk kemajuan. Termasuk juga untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur jalan provinsi sepanjang 3.005 Km dengan berbagai kondisi, dan 30 persennya perlu perbaikan dalam mendukung aksesibilitas masyarakat.


Terkait skala prioritas, lanjut Basarin, Gubernur-Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution-Surya membawa prinsip kolaborasi di seluruh sektor. 


Yakni pendidikan, antara kabupaten kota, provinsi dan pusat yang masing-masing punya kewenangan di setiap tingkatan (SD-SMP, SLTA dan Perguruan Tinggi). 


Kemudian layanan kesehatan, guna mengcover jaminan bagi masyarakat tidak mampu, peningkatan kapasitas jalan provinsi yang terkoneksi dengan jalan kabupaten dan nasional. 


Hingga stablitas ekonomi, agar pemerintah bisa mengintervensi pasar guna mengendalikan inflasi, hingga memperkecil jarak (disparitas) pendapatan masyarakat (perkapita).


Sebagai pentutup, Basarin mengatakan bahwa zaman akan terus berubah. Sehingga tergantung pada sebuah entitas, apakah mau mengkuti atau tidak, apakah sebagai dampak atau pemberi kontribusi. 


“Tentu bagi yang apatis, akan tergilas. Begitu juga pemerintahan, usia terus bertambah. Akan selalu ada (upaya) perubahan ke aras yang lebih baik. Khususnya di era kepemimpinan Pak Bobby Nasution-Surya,” pungkasnya.


Kategori : News


Editor      : AAS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama