LANGKAT, suarapembaharuan.com — Sebuah pabrik es kristal milik Usaha Dagang (UD) Aguaris di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, mengalami gangguan operasional yang diduga terkait tekanan dari sejumlah individu yang mengatasnamakan organisasi masyarakat.
Situasi ini mencuat ke publik setelah sebuah video berdurasi 3 menit 2 detik beredar luas di media sosial, memperlihatkan kondisi pabrik yang berhenti beroperasi dan seruan permintaan tolong dari seorang wanita yang merekam peristiwa tersebut.
Dalam video tersebut, wanita tersebut menyampaikan keluhannya kepada sejumlah pihak berwenang, termasuk Presiden RI, Panglima TNI, Kapolri, Pangdam I/Bukit Barisan, Kapolda Sumut, hingga Kapolres Langkat. Ia berharap bantuan segera untuk menyelesaikan persoalan yang membuat aktivitas usaha mereka terhenti.
"Kami punya usaha ditutup, tidak bisa beroperasi, mesin dimatikan. Kami sudah terintimidasi, karyawan kami diberhentikan, tidak boleh bekerja,” ujarnya dengan nada memohon.
Ia juga menambahkan bahwa usahanya dijalankan secara legal, telah membayar pajak dan memiliki izin lengkap. Oleh karena itu, ia berharap adanya perlindungan hukum agar pabrik dapat kembali beroperasi dan karyawannya bisa bekerja seperti biasa.
"Kami ada bayar pajak, usaha izinnya lengkap, mohon dibantu Pak agar pabrik kami bisa beroperasional lagi," tambahnya.
Menanggapi hal ini, pihak Kodam I/Bukit Barisan melalui Kepala Penerangan Kodam, Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap, menyatakan bahwa mereka segera merespons video viral tersebut. Menurutnya, tim gabungan dari TNI dan Polri langsung diterjunkan ke lokasi untuk menelusuri informasi yang beredar sekaligus memastikan situasi di lapangan aman dan kondusif.
"Tadi malam begitu kami dapat video tersebut, tim segera ke lokasi pabrik es tersebut. Sesampainya di sana, anggota Koramil, Polsek dan tim intel Kodim Langkat ikut membantu berjaga hingga akhirnya dapat beroperasi kembali," jelas Asrul.
Lebih lanjut, Kolonel Asrul menegaskan komitmen Kodam I/Bukit Barisan untuk terus bersinergi dengan aparat kepolisian demi menjaga stabilitas dunia usaha di wilayahnya. Ia menyebut pentingnya menciptakan iklim usaha yang sehat, bebas dari tekanan atau praktik pungutan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
"Kami siap membantu warga yang mengalami intimidasi," tegasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peran aparat dalam menjaga rasa aman masyarakat, termasuk para pelaku usaha, agar kegiatan ekonomi bisa berlangsung secara adil dan berkelanjutan. Masyarakat pun berharap kejadian serupa tidak terulang dan proses hukum dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar