JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo menyebutkan, wajar bila Jokowi diunggulkan jadi calon ketua wantimpres di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembahas dalam peluncuran survei Rumah Politik Indonesia yang mengusung tema, "Kenapa Jokowi Calon Ketua Wantimpres Terbaik?" . Peluncuran survei itu dilangsungkan di Jakarta, pada Rabu, 26 Maret 2025.
"Survei yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia ini menarik. Dari sejumlah nama kandidat ketua wantimpres, terlihat Jokowi paling diunggulkan oleh responden. Hasil survei ini bisa dipahami, mengingat rekam jejak Jokowi menjadi presiden selama dua periode. Selain pengalamannya, kedekatan hubungan Jokowi dengan Prabowo membentuk persepsi positif dan memengaruhi preferensi masyarakat memilih Jokowi sebagai calon ketua wantimpres", terangnya.
Ia melanjutkan, aspek itulah yang membuat Jokowi unggul dibanding figur lainnya dalam survei ini. Menurutnya, wantimpres mempunyai peran strategis dalam membantu mengoptimalkan pencapaian agenda program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Wantimpres ini sebenarnya sangat strategis untuk memberikan arah pembangunan yang berkelanjutan selain dalam rangka mengoptimalkan tercapainya visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," sambungnya.
Untuk diketahui, dari survei Rumah Politik Indonesia didapati bahwa sebanyak 81.01 persen responden memilih Jokowi sebagai ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Di tempat berikutnya ada nama SBY dengan 11.93 persen responden yang memilihnya. Menyusul kemudian, KH. Ma'ruf Amin dengan 4.2 persen responden yang memilihnya.
Saat diajukan pertanyaan, apa yang membuat anda memilih Jokowi? Sebanyak 29.15 persen responden menilai bahwa Jokowi dapat bekerja sama dengan Presiden Prabowo. Menyusul kemudian mereka yang menilai Jokowi berpengalaman sebanyak 25.11 persen.
Di tempat ketiga, sebanyak 21.97 responden menilai dapat berakselerasi mencapai Astacita. Sebanyak 13.15 persen responden menilai dapat membantu pemerintah dalam memperkuat arah pembangunan Indonesia Emas 2045. Sedangkan 7.39 persen responden menilai dapat membantu memperkuat peran pemerintah.
Survei nasional diselenggarakan mulai 17 Maret 2025 dan berakhir pada 24 Maret 2025. Survei dilakukan di 23 Provinsi. Pengambilan sampel yang digunakan adalah Snowball Sampling, metode pengambilan sampel ini melibatkan sumber data primer yang mencalonkan sumber data potensial lainnya yang akan dapat berpartisipasi dalam studi penelitian.
Survei ini menggunakan metode snowball sampling murni berdasarkan rujukan dan begitulah cara seorang peneliti dapat menghasilkan sampel. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan metode chain-referral sampling. Kelebihan metode snowball sampling ini terletak lebih dalam menekan biaya operasional. Karena metode ini tidak banyak mengeluarkan biaya berlipat ganda, apalagi jika surveyor tidak menemukan jaringan responden secara tepat.
Metode pengambilan data yang digunakan adalah melalui jaringan komunikasi online seperti google form, email, dan whatsapp. Responden survei ini adalah para masyarakat yang sudah berusia 17 tahun dan di atas 17 tahun serta sudah memiliki hak pilih. jumlah responden 500, dengan margin of error sebesar 4.38 % dan tingkat kepercayaan 95 %.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar