Coco Rope Buatan Lapas Sragen Diminati di Amerika, Inggris, dan Australia

SRAGEN, suarapembaharuan.com – Sebanyak 64.700 mainan hewan dari tali kelapa (coco rope) hasil karya 492 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kabupaten Sragen, dieskpor ke Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.


Ist

Dalam Pelepasan Ekspor Perdana yang dilaksanakan pada Sabtu (22/3/2025) Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Jawa Tengah Kunrat Kasmiri, menjelaskan, kerja sama antara Lapas Sragen dengan PT Chewy Louis merupakan peluang bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Jawa Tengah.


“PT Chewy Louis berharap, dalam sebulan ada empat kontainer atau satu kontainer setiap minggu, yang dikirim dari Lapas Sragen, ini belum bisa terpenuhi. Maka dari itu PT Chewy Louis akan melakukan survei untuk melihat Lapas mana di Jawa Tengah, yang layak dan bisa diajak bekerja sama,” terangnya.


Selain mendorong kerja sama antara PT Chewy Louis dengan Lapas lain di Jateng, Kakanwil Ditjen Jateng juga menyampaikan kemungkinan pemberdayaan masyarakat di luar Lapas untuk memenuhi target pengiriman.


“Ini adalah kegiatan positif untuk warga binaan. Sehingga nanti ketika habis masa pidana, mereka memiliki modal keahlian dan keterampilan untuk kembali ke masyarakat serta tidak kembali ke lapas,” ujarnya.


Kunrat berharap, melalui Program Pembinaan Kemandirian ini, WBP tidak hanya menolong dirinya sendiri, namun juga berguna bagi, keluarga, bangsa, dan negara.


Sementara itu Kepala Lapas Kelas IIA Sragen, Mohamad Maolana, menyampaikan premi yang didapatkan WBP dari hasil kerja, langsung dikirimkan ke keluarga melalui nomor rekening.


“Walaupun nilai premi untuk masyarakat tidak banyak, tapi sangat berarti untuk warga binaan. Mereka bisa membantu perekonomian keluarga dari dalam lapas,” urainya.


Bupati Sragen Sigit Pamungkas mengapresiasi Lapas Sragen yang tidak hanya memberdayakan ekonomi WBP, tetapi juga menginisiasi ekspor pertama yang dilakukan lapas se-Jawa Tengah.


“Terima kasih atas terobosannya. Saya yakin apa yang PT Chewy Louis lakukan bukan hanya bisnis semata, namun juga ada kepuasan batin yang dirasakan oleh tim direksi. Ini sesuatu yang patut kita banggakan,” ucapnya.


Selain memproduksi 14 macam mainan hewan dari sabut kelapa, kayu kopi, dan kayu manis, WBP Sragen juga berinovasi menciptakan mesin untuk mempercepat produksi. Berbekal kayu bekas gagang sapu, WBP Sragen membuat sebuah alat, agar dalam satu kali pengerjaan dapat menghasilkan empat hingga delapan produk dari sabut kelapa.


Dalam kesempatan yang dihadiri oleh Alexander Dziedusz, Louis Paul Francis, dan Tracey Mayr selaku Direksi PT Chewy Louis itu, turut dilakukan penandatanganan MoU antara PT Chewy Louis dengan Lapas Sragen dan Bupati Sragen.


Kategori : News


Editor      : PAS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama