SEMARANG, suarapembaharuan.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat ekspor Jateng mencapai 1.016,98 juta dolar AS pada Februari 2025. Ekspor itu tumbuh 5,35% dibanding bulan sebelumnya.
![]() |
Ist |
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih melalui Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo menyampaikan, penyumbang utama kenaikan ekspor, baik secara bulanan maupun tahunan adalah sektor industri pengolahan.
“Dipengaruhi, utamanya adalah industri pengolahan 968,42 juta dolar AS, migas 34,54 juta dolar AS, pertanian 13,88 dolar AS, pertambangan dan lainnya 0,14 dolar AS,” kata Arjuliwondo.
Menurutnya, ekspor nonmigas menyumbang 96,60 persen dari total ekspor Februari 2025. Sementara, jika dibandingkan Januari 2025, pada Februari 2025 semua sektor mengalami peningkatan ekspor. Terbesar pada migas sebanyak 116,15 persen.
Ditambahkan, pangsa ekspor nonmigas Jateng pada Februari 2025, didominasi Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Detailnya, nilai ekspor Jateng ke Amerika Serikat 451,07 juta dolar AS atau mencakup 45,91 persen dari total ekspor, Jepang 84,11 juta dolar AS atau mencakup 8,56 persen, dan Tiongkok 42,71 juta dolar AS atau 4,35 persen.
Ia menjelaskan, untuk nilai ekspor kumulatif, BPS mencatat total nilai ekspor sepanjang Januari-Februari 2025 mengalami kenaikan sebesar 6,73 persen, dibanding periode yang sama 2024.
“Persentase kenaikan terbesar nilai ekspor, disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 6,27 persen,” imbuhnya.
Total ekspor nonmigas pada Januari-Februari 2025 capai 1.931,79 juta dolar AS dengan share 97,45 persen terhadap total ekspor. Dengan Amerika Serikat mencatat 46,26 persen dengan nilai 893,59 juta dolar AS, Jepang 8,88 persen atau 171,52 juta dolar AS, dan Tiongkok 4,57 persen atau 88,38 juta dolar AS.
Sementara itu, terkait impor Jawa Tengah pada Februari, jelas Arjuliwondo, mencapai 1.189,45 juta dolar AS atau naik 34,94 persen dibanding Januari 2025. Dengan nilai impor menurut penggunaan yaitu untuk bahan baku 1.046,95 juta dolar AS, barang konsumsi 43,60 juta dolar AS, dan barang modal 98,90 juta dolar AS.
“Jadi secara umum, impor bahan baku dan penolong, menyumbang 88,02 persen dari total impor Februari 2025,” terangnya.
Kategori : News
Editor : PAS
Posting Komentar