Krisis Iklim, Generasi Muda Didorong Sadar Dampak Lingkungan dari Aktivitas Bisnis

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari aktivitas bisnis terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Apalagi di tengah gentingnya krisis iklim global, kegiatan investasi berdampak (impact investment) muncul sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial di Indonesia.



Praktisi Lingkungan sekaligus CEO Carbon X, Dessi Yuliana menilai adanya pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dalam keputusan pembelian produk. Seorang investor berdampak akan mendanai bisnis yang tidak hanya memperhatikan dampak lingkungannya, tetapi juga secara aktif menitikberatkan kontribusi usahanya dalam menciptakan perubahan positif.


“Saat ini telah terjadi pergeseran fokus di masyarakat, terutama pada generasi muda, berupa peningkatan kesadaran dampak sosial dan lingkungan. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus," katanya kepada wartawan pada Dialog Perspektif: “Mau Untung Sekaligus Selamatkan Bumi. Bisakah Impact Investing Jadi Solusi?” di Jakarta, Rabu (5/2/2025). 


Dengan meningkatnya tantangan lingkungan di Indonesia, seperti deforestasi, eksploitasi sumber daya laut, dan pengelolaan limbah, investasi yang mendukung solusi berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Tanpa ada dukungan finansial yang memadai, dampak negatif terhadap lingkungan akan semakin sulit dikendalikan.


Menurutnya, terdapat dorongan kuat dari pasar agar perusahaan tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga mengintegrasikan keberlanjutan dan berkontribusi aktif dalam solusi permasalahan lingkungan mulai dari pengelolaan limbah dan kebijakan-kebijakan yang diambil industri dalam kegiatan operasionalnya.


Diakui terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan dampak aktivitas bisnis yang tidak bertanggung jawab yang ternyata mendorong perubahan nyata dalam skala besar dan lintas sektor. Pasar lokal maupun global menuntut perusahaan agar tidak sekadar mengejar profit, tetapi juga mengintegrasikan keberlanjutan serta berperan aktif mengatasi masalah lingkungan.



"Kini investor didorong untuk memastikan setiap aktivitas bisnis yang didukung menerapkan prinsip yang bertanggung jawab, juga berdampak jangka panjang untuk perbaikan lingkungan dan masyarakat," tegasnya. 


"Pasar lokal maupun global menuntut perusahaan agar tidak sekadar mengejar profit, tetapi juga mengintegrasikan keberlanjutan serta berperan aktif mengatasi masalah lingkungan," papar Dessi. 


Investasi berdampak sendiri memang mengalami peningkatan di Indonesia. Mengacu data Global Impact Investing Network (GIIN), total aset yang dikelola lewat impact investing di seluruh dunia saat ini sudah lebih dari 1,1 triliun dolar AS atau setara Rp16.927,9 triliun.


Indonesia menjadi salah satu pasar yang paling aktif untuk investasi berdampak dengan catatan berhasil menarik investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS atau Rp 23,08 triliun. Nilai investasi yang fantastis ini masih belum cukup untuk mengatasi kebutuhan sosial dan lingkungan yang meningkat di Indonesia.


Pengamat Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Petrus Gunarso menjelaskan bahwa inti dari investasi berdampak adalah investasi yang memang ditujukan bagi proyek atau perusahaan yang menciptakan dampak sosial lingkungan yang terukur, berfokus pada keuntungan sosial dan atau lingkungan, serta mendatangkan keuntungan finansial.


“Pada praktiknya, investasi berdampak mengarahkan modal ke perusahaan, organisasi, dan proyek yang menangani tantangan kritis seperti energi terbarukan, perumahan terjangkau, akses kesehatan, pertanian, hingga kehutanan berkelanjutan,” pungkas Petrus.


Kategori : News


Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama