NGAWI, suarapembaharuan.com - Di area aliran Bengawan Solo, tepat di bawah Jembatan Kacamatan Kwadungan, Ngawi, Jawa Timur, ditemukan sesosok mayat mengambang di perairan sungai, Rabu (27/11/2024).
Ilustrasi |
Saat dilakukan upaya evakuasi oleh Tim SAR gabungan, mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki, mengenakan t-shirt warga gelap dan celana panjang dengan warna serupa.
Sejumlah Tim SAR pencarian korban yang dihubungi jurnalis menyebutkan, mayat tersebut, sesuai keterangan pihak keluarganya, dipastikan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Madiun, Selfian Kusuma Bangsa, 21 tahun, warga Jl. Sriwidodo No. 05 B, Kelurahan Sukosari, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Tiga hari sebelumnya, Minggu malam (24/11/2024) sekira pukul 21.00, korban dilaporkan hilang diduga bunuh diri terjun ke Bengawan Madiun, tepatnya di depan Padepokan STK Boxing, Kelurahan Patihan, Kacamatan Manguharjo, Kota Madiun.
Pelapor lenyapnya korban tak lain pacarnya sendiri, Kharisma Bulan Purnama, 21 tahun, warga Jl. Sriwibowo No. 56, Kelurahan Sukosari, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
"A1 (informasi valid) itu warga Kota Madiun. Info dari Inafis. Penemuan jenazah di Ngawi, hasil dari identifikasi dinyatakan A1. Benar, korban adalah yang dilaporkan hilang tiga hari lalu (diduga bunuh diri terjun ke sungai), di Keluarahan Patihan, Kota Madiun," kata Sentot, personel BPBD Kota Madiun, kepada jurnalis.
Sebelum akhirnya ditemukan menjadi mayat oleh salah seorang pelintas jembatan, sesuai keterangan pacar korban, Kharisma, pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 09.30 antara korban dan dirinya sempat bertemu di tempat kost, Jl. Pengging, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
Dalam pada itu, korban (Selfian) yang mengenakan jaket hoodie itu meminjam HP milik Kharisma, yang tidak diketahui untuk apa keperluannya. Namun, Kharisma menduga sekedar hanya untuk main game atau browsing biasa. Sesudah jenak mengobrol, sekira pukul 16.30 korban mengantarkan pulang Kharisma pulang ke rumahnya.
Menjelang malam, sekira pukul 20.30 Kharisma dibuat kaget. Lantaran saat dia cek M-Banking pada HP nya telah terjadi pengurangan saldo sebesar Rp. 30 juta, akibat mutasi terkirim ke rekening milik korban.
Melihat itu, Kharisma berusaha menghubungi korban, sekedar untuk menanyakan ikhwal transfer digital tersebut. Kharisma pun sepakat dengan korban untuk bertemu di bantaran Bengawan Madiun, lokasi diduga korban bunuh diri.
Lantaran merasa takut terjadi sesuatu, Kharisma juga menghubungi Selfano Kusuma Bangsa, yakni adik kandung korban, agar ikut merapat ke titik dimaksud.
Namun, sekira pukul 21.00 saat Kharisma sudah berada di lokasi yang telah disepakati, dia tidak menemukan korban. Dia hanya menemukan sepasang sandal dan sepeda motor milik korban.
"Saat dievakuasi korban tidak mengenakan jaket hoodie. Hanya pakai kaos dan celana panjang. Mungkin jaketnya tersangkut material saat tubuh korban terbawa arus sungai banjir," kata anggota SAR Ngawi, Jokotris.
Salah seorang Tim SAR Sikatan Ngawi, Angga, menyebutkan pihaknya terlibat dalam tim evakuasi korban. Setelah berhasil mengamankan jasad korban menggunakan perahu karet, pihaknya mengirimnya ke RSUD dr. Soeroto, Ngawi, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Iya (korban) sudah dievakuasi. Ini sudah saya bawa (mayatnya) bersama Tim SAR menuju rumah sakit. Jenis kelamin laki-laki," tutur Angga menambahkan, di rumah sakit sudah ada keluarga korban, yang menyatakan benar korban adalah keluarganya yang bunuh diri di Bengawan Madiun.
Aparat Kepolisian setempat menyatakan kematian korban tidak terdapat sesuatu yang mencurigakan. Murni tenggelam dan terbawa arus sungai sedang banjir.
Selanjutnya jasad korban diserahkan kepada pihak keluarganya, untuk segera dimakamkan di pemakaman umum di area tempat tinggalnya. (fin)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar