Menkes Tegaskan Penyakit TBC Lebih Mematikan Dibanding COVID-19

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dalam mengatasi TBC. Sebab, TBC merupakan penyakit menular yang sangat mematikan, bahkan lebih mematikan dibandingkan COVID-19.


Ist

“Ketika belajar tentang TBC saya sangat terkejut, karena sampai saat ini TBC telah membunuh lebih dari 1 milyar orang di dunia. Artinya, TBC membunuh lebih banyak orang dibanding COVID-19,” kata Menkes saat menghadiri Welcome Greeting The Union World Conference on Lung Health di Hotel The Westin, Bali.


Di Indonesia, angka kematian akibat TBC mencapai 136 ribu orang setiap tahunnya, yang berarti setiap 5 menit ada 1 orang meninggal karena TBC.


Sementara itu, kasus TBC di Indonesia diestimasikan mencapai 1 juta kasus. Namun, ketika dirinya menjadi Menteri Kesehatan di tahun 2020 lalu, baru 400 ribu kasus yang teridentifikasi.


Menkes mengatakan deteksi TBC mirip dengan deteksi Covid-19, yakni jika tidak dites, dideteksi, dan dilaporkan maka angkanya terlihat rendah sehingga terjadi under reporting, yang mengakibatkan pengidap TBC berkeliaran dan berpotensi menularkan karena tidak diobati.


Komitmen Indonesia dalam mengatasi tuberkulosis (TBC) dibuktikan dengan memperbaiki sistem deteksi dan pelaporan sehingga tercapai notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah sejak tahun 2022.


Dari estimasi satu juta kasus TBC di Indonesia, ada peningkatan temuan kasus yang sangat signifikan, dimana 724.309 kasus ditemukan di tahun 2022. Temuan kasus terus meningkat di tahun 2023 sebanyak 821.200 kasus. Dan sampai September tahun ini saja sudah 627.797 kasus yang teridentifikasi. Menkes menargetkan di tahun 2025 sebanyak 1.035.000 kasus TBC dapat dideteksi.


Menkes mengatakan, selain meningkatkan temuan kasus, pemerintah juga mengembangkan terapi pengobatan dan menginisiasi pemakaian vaksin TBC.


“Itu kenapa Indonesia sangat agresif dalam mendorong regimen baru yang dapat mengurangi waktu treatment menjadi lebih cepat, lebih mudah dikunyah dan tidak menimbulkan efek samping,” ungkap Menkes.


Peningkatan temuan kasus juga dibarengi dengan terus meningkatnya kasus yang diobati. Di tahun 2021 sebanyak 403 ribu kasus TBC yang diobati, meningkat tajam pada tahun 2022 menjadi sebanyak 635 ribu, dan pada tahun 2023 sebanyak 722 ribu. Sampai September di tahun ini yang diobati sudah sebanyak 539 ribu kasus.


Menkes mengatakan, Indonesia juga sangat agresif dalam memfasilitasi uji klinis untuk vaksin baru TBC. Dia berharap, vaksin TBC dapat diluncurkan pada 2029.


Menkes berharap pertemuan ini dapat menjadi sarana untuk membantu Indonesia dan dunia dalam mengatasi TBC yang telah membunuh jutaan penduduk di seluruh dunia.


Presiden The Union, Guy Marks, mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia dalam menyukseskan World Conference yang digelar di Hotel The Westin, Bali, pada 12-16 November 2024. Dia juga menggarisbawahi keseriusan Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam eradikasi TBC.


“Saya mengucapkan terima kasih kepada Indonesia dan Menteri Kesehatan Budi yang telah menjadi partner kerja sama yang solid dalam melawan TBC,” kata Guy.


Kategori : News


Editor.     : ZHR

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama