SUKOHARJO, suarapembaharuan.com - Perum Bulog didorong untuk mengutamakan produksi petani dalam negeri guna meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Ist |
“Mendukung program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo, Bulog akan terus didorong untuk mengutamakan serapan produksi dari dalam negeri. Ini tentunya menjadi penting karena harapan kami petani menjadi bersemangat berproduksi” ucap kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas (PKH) Bapanas, Budi Waryanto.
Sebelumnya, Budi turut mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Terkait penyaluran beras SPHP oleh Bulog, menurut Budi hal itu sebagai langkah antisipasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025.
Pengendalian inflasi khususnya inflasi pangan menjadi konsen Badan Pangan Nasional. Inflasi ditargetkan berada di kisaran 2,5% plus minus satu. Sementara untuk inflasi pangan bergejolak (volatile food) di kisaran 3-5 %.
"Mengantisipasi hal tersebut, terutama jelang Nataru ini, kita gencarkan penyaluran beras SPHP ke masyarakat, menggiatkan Gerakan Pangan Murah di daerah,” ungkapnya.
Realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Bulog hingga 18 November telah mencapai 1.21 juta ton. Capaian penyerapan beras dalam negeri tahun ini bergerak cukup positif dan signifikan, jika dibandingkan dengan total penyerapan di 2023 yang sejumlah 1,06 juta ton.
Sementara itu Direktur Keuangan Bulog, Iryanto Hutagaol memaparkan kondisi pengadaan beras dalam negeri untuk wilayah Jawa Tengah.
Tahun 2024 kanwil Bulog Jawa Tengah telah melakukan realisasi pengadaan dalam negeri melalui skema PSO maupun komersial sebanyak 110.726 ton.
“Perlu kami laporkan bahwa terkait penyaluran beras SPHP pada Maret sampai dengan Juni 2024 mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena terjadi penurunan harga beras di pasaran,” tambahnya.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar Hanan A. Rozak berharap peranan Bulog akan bisa ditingkatkan.
“Saya berharap melalui revisi UU Pangan peranan Bulog ke depan akan lebih ditingkatkan lagi sehingga akan bertambah kuat lagi” ujarnya.
Sedangkan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra Endang S Thohari meminta Kementerian Pertanian (Kementan) agar memberikan insentif bagi petani berupa alat-alat pengering yang mobile.
Karena apabila panen terjadi pada musim hujan hal tersebut akan memudahkan bagi petani untuk menyetorkan hasil panennya.
Dorongan terkait penyerapan gabah/beras oleh Bulog juga disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro yang menekankan pentingnya mempersiapkan panen raya mendatang agar optimal dalam penambahan stok beras di Bulog.
“Melihat tren luas tanam pada November ini, hingga kemarin luas tanam sangat tinggi peningkatannya terutama Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Sehingga pada Februari, Maret serta April 2025 mendatang akan terjadi panen raya. Ini harus antisipasi juga untuk serapan gabahnya guna mempertahankan harga tetap baik” ujar Yudi.
Turut hadir pada kunjungan kerja tersebut anggota Komisi IV DPR RI yaitu Abdul Kharis Almasyhari, Riyono (FPKS), Alex Indra Lukman, I Ketut Suwendra (FPDIP).
Hanan A. Rozak, Firman Soebayo (FPG), Endang S. Thohari, Azikin Solthan (FGERINDRA), Usman Husin, Irham Jafar Lan Putra (FPAN), Hasan Saleh (FPD).
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar