Prajurit PHE ONWJ Tanam Seribu Bibit Mangrove Pembawa Berkah Masyarakat Pesisir Dalam

KARAWANG, suarapembaharuan.com -– Baris demi baris pohon mangrove berderet berlapis melindungi pesisir Pantai Pasir Putih, Cilamaya, Karawang. Layaknya prajurit di medan perang, satu bibit mangrove tidak kuasa bertarung sendirian. Perlu batalion pohon mangrove yang kuat dan saling mendukung untuk memenangkan pertarungan melawan abrasi dan tantangan perubahan iklim lainnya di kawasan pesisir. 


Foto: General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama (depan kanan) bersama jajaran manajemen secara simbolis menanam bibit pohon mangrove di bibir Pantai Pasir Putih, Karawang

Seribu “prajurit tambahan” bibit mangrove baru ditanam Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menggelar aksi penanaman seribu bibit mangrove di saat tengah rangkaian acara kunjungan manajemen ke mitra binaan. Menyasar  pada akhir September lalu. Lokasi penanaman berada lokasi di daerah program pemberdayaan masyarakat Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir,  (disingkat JAM PASIRJAM PASIR, ) yang berada di Pantai Pasir Putih, Cilamaya Kulon, Karawang., investasi lingkungan sebagaidigadang bagian dari upaya pelestarian lingkungan ekosistem pesisir. 


Penanaman bibit pohon mangrove bakau ini juga merupakan bagian dari program Restorasi Mangrove Jawa (REMAJA). Sepanjang Sejak 2018 sampai 2024, melalui program RemajaREMAJA, PHE ONWJ telah menanam hampir 443.00870 bibit pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Jawa bagian Bbarat yang membentang dari Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.


Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (10/9), dalam rangkaian acara Management Goes to Community (MGTC), di lokasi program Jam Pasir (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir), yang berlangsung di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. 


Program ini Selain bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dari abrasi, program ini turut  serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat melalui pelibatan aktif dalam kegiatan UMKM dan ekowisata. 



Dalam kesempatan tersebutberinteraksi dengan masyarakat, manajemen pihak PHE ONWJ kembali menegaskan komitmen nya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjaga kelestarian alam melalui inisiatif-inisiatif yang melibatkan komunitas lokal. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.


“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan program restorasi mangrove. Kami ingin memberdayakan masyarakat pesisir agar dapat memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan. Misalnya, dengan mengembangkan produk-produk olahan dari hasil hutan mangrove atau mengembangkan wisata mangrove yang edukatif,” kata General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama. 


Penanaman bibit pohon mangrove ini merupakan bagian dari program Restorasi Mangrove Jawa (Remaja). Sepanjang 2018 sampai 2024, melalui program Remaja, PHE ONWJ telah menanam 43.870 bibit pohon di sepanjang pesisir pantai Jawa bagian Barat yang membentang dari Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.


General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama dalam sambutannya menuturkan, penanaman bibit mangrove memiliki banyak manfaat, di antaranya tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi masyarakat. Mangrove berperan penting dalam melindungi garis pantai dari abrasi, menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut, serta menyerap karbon dioksida yang berkontribusi pada perubahan iklim. 


Penanaman mangrove, khususnya dDi area Kawasan Pasir Putih, Desa Sukajaya, Karawang, barisan “prajurit” mangrove  telah terbukti mencegah abrasi dan banjir rob.


“Dulu, Dulu, 10 tahun lalu, kehidupan kami tidak setenang seperti sekarang,” kata Sahari, tokoh masyarakat Desa Sukajaya, menceritakan perbedaan sebelum dan setelah program penanaman mangrove.


Dulu sekitar 10 tahun lalu, kata Sahari, setidaknya dua sampai tiga dalam setahun, masyarakat yang tinggal di bibir pantai di Desa Sukajaya, mestiharus mengungsi ke rumah sanak saudara atau ke titik yang lebih tinggi, setidaknya dua sampai tiga dalam setahun. Di masa-masa itu, banjir rob menggenangi sampai bagian dalam rumah warga, dengan ketinggian  variatif, antara semata 10 centimeter kaki dan sampai sepinggang  (1 meter) orang dewasa.



“Saat banjir rob, kami tidak bisa membawa apa-apa, kecuali alat masak, seragam dan buku-buku untuk anak sekolah anak-anak. Kami sudah tidak terpikirkan lagi untuk membawa surat-surat berharga,” sambung Sahari.


Selain bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir dari abrasi, program JAM PASIR turut memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat melalui pelibatan aktif dalam kegiatan UMKM dan ekowisata.


PHE ONWJ menginisiasi Kini, para warga tidak perlu lagi menenteng alat masak dan menggendong anak untuk evakuasi.


Mangrove juga membawa berkah bagi masyarakat melalui program pengembangan ekonomi berbasis mangrove diversifikasi produk olahan laut dan mangrove yang diinisiasi PHE ONWJ melibatkan ibuistri--ibu istri nelayan. Realisasi program berupa diversifikasi produk olahan laut dan mangrove, Aneka panganan berbahan baku mangrove di antaranya dibuat ibu-ibu. Seperti dodol mangrove dan jus buah mangrove. Melalui program ini, para ibu yang tergabung dalam 25 kelompok UMKM mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 135 juta per tahun. xxxx [tambahkan nilai penghasilan atau omzet per bulan atau per tahun].


Kini, para warga Pasir Putih tidak perlu lagi menenteng alat masak dan menggendong anak untuk evakuasi. Barisan mangrove tidak saja memberikan perlindungan dan ketenangan bagi hidup mereka, tapi juga membawa berkah tambahan penghasilan bagi masyarakat. 


Tambahkan contoh keberhasilan program yang sudah berjalan sejak 2018: misal telah berhasil mencegah abrasi, rumah warga tdk lagi terkena banjir, biota laut bertambah, produk UMKM olahan hasil hutan mangrove.


“Selain itu, kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini. Keterlibatan aktif mereka adalah kunci keberhasilan program restorasi mangrove. . Kami ingin memberdayakan masyarakat pesisir agar dapat memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan. Misalnya, dengan mengembangkan produk-produk olahan dari hasil hutan mangrove atau mengembangkan wisata mangrove yang edukatif,” kata Wira—sapaan akrabnya—mengapresiasi masyarakat Pasir Putih yang berperan aktif dalam penanaman bibit mangrove pada Jumat (27/09)..


Tambahkan kutipan pemangku kepentingan (pemerintah desa atau perwakilan masyarakat) sebagai bukti bahwa Pertamina tidak self-claim.


INFORMASI UMUM

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.


Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.


Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana Kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.


Kategori : News


Editor     : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama