JAKARTA, suarapembaharuan.com - Anggota DPR RI Gamal Albinsaid menyatakan siap memperjuangkan isu kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan.
Ilustrasi |
Ia bahkan menyoroti masih banyaknya masalah pendidikan di Indonesia, mulai dari sistem pendidikan hingga kesejahteraan guru.
"Saya betul-betul mempelajari masalah pendidikan di Indonesia dan apa solusi yang bisa kami hadirkan untuk pemerintah," kata Gamal.
Ia mengatakan, hasil dari Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) pada Mei 2024 menyebut, terdapat 42 persen guru dan 74 persen guru honorer memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta.
Serta 13 persen guru dan 20,5 persen guru honorer memiliki penghasilan di bawah Rp500 ribu. Dalam laporan yang sama pun disebutkan, 89 persen guru di Indonesia merasa penghasilan mereka pas-pasan atau kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Selain itu, 55,8 persen guru juga diketahui memiliki pekerjaan sampingan, serta 79,8 persen guru memiliki utang. Tak heran banyak masyarakat dari profesi guru banyak yang terjerat pinjaman online (Pinjol).
“Kita juga dikejutkan oleh riset NoLimit yang mengatakan 42 persen masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru,” ungkapnya.
Data yang disampaikan itu relevan dengan kasus di akhir tahun 2023 lalu di mana terjadi kisah pilu seorang Guru SD berinisial WE (44) bunuh diri bersama keluarganya di Malang, Jawa Timur, akibat terlilit utang mencapai puluhan juta rupiah.
Karenanya, ia menilai masalah kesejahteraan guru di Indonesia harus mendapat perhatian lebih.
"Kebayang nggak, mereka (guru) berangkat ke sekolah untuk mengajar di saat yang sama sedang ada tanggungan utang yang harus dibayar dan kebutuhan rumah yang belum terpenuhi. Bagaimana mereka bisa mengajar dengan tenang dan penuh konsentrasi?" terangnya.
Karena itu, Gamal menekankan pentingnya memastikan kesejahteraan guru untuk mendukung kualitas layanan pendidikan, sebab kesejahteraan guru yang kurang akan berdampak negatif pada motivasi dan kualitas pengajaran.
“Jika kesejahteraan guru masih minim, bagaimana mereka bisa mengajar dengan tenang tatkala utang membebani dan keperluan rumah tangga belum terpenuhi,” tutur Politisi Fraksi PKS itu.
Gamal juga mengapresiasi komitmen dari pada guru untuk mendidik anak bangsa. Meskipun mendapatkan gaji yang kecil, hasil survei menunjukkan mayoritas guru tetap ingin melanjutkan mengajar hingga usia pensiun.
"Hebatnya 93,5 persen guru di Indonesia mereka berkomitmen akan terus mengajar begitu sampai pensiun. Ini yang perlu kita apresiasi bersama,” ucap Legislator dapil Jawa Timur V itu.
Kategori : News
Editor : PAS
Posting Komentar