Pengusaha Tionghoa Diajak Sukseskan Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak para pengusaha Tionghoa untuk mensukseskan berbagai program pemerintah yang berkaitan dengan sektor pangan. 


Mentan menghadiri Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Sabtu, 28 September 2024. foto: ist

Di antaranya program cetak sawah 3 juta hektare, cluster pertanian modern hingga penguatan makan bergizi gratis yang akan dijalankan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober mendatang.


Menurut Mentan, berbagai program tersebut adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai superpower di dunia.


"Khusus cetak sawah, kalau ini kita lakukan maka hasilnya sudah pasti akan kelihatan. Perkalian sederhana kalau 3 juta jadi kenyataan produksi 5 ton saja apalagi 10 ton per hektare hasilnya 30 juta ton. Dan kalau itu bisa kita lakukan kita bisa ekspor 4 sampai 5 juta ton," ujar Mentan.


Sebelumnya, Mentan menghadiri Rakernas Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Sabtu, 28 September 2024.


Berdasarkan blue print yang tertera, kata Mentan, tahun-tahun di masa pemerintahan Prabowo Subianto akan ada pembangunan besar di sektor pertanian. 


Prabowo bahkan berkomitmen akan melanjutkan program pangan yang dikerjakan Presiden Joko Widodo.


"Dan saat ini sudah mulai bekerja di lapangan khususnya wilayah Merauke Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Di sana kita membangun cluster pertanian modern yang sejajar dengan negara maju lainya," katanya.


Namun demikian, menurut Mentan, target pemerintah dalam waktu dekat ini adalah mewujudkan Indonesia swasembada. Capaian tersebut perlahan tapi pasti sudah menunjukkan hasil, di mana Indonesia mampu melewati el nino dengan produksi yang cukup besar.


Karena itu, dia yakin swasembada bisa diwujudkan melalui kerja keras bersama dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan.


"Kita bisa ekspor ke depan tapi janji kita dalam waktu dekat adalah Swasembada dulu. Maaf Bapak Ibu, dulu Indonesia kita Impor dan semua itu harus kita kembalikan menjadi ekspor. Ini bisa kita wujudkan di dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan," katanya.


"Kita bisa mengukir sejarah selama Indonesia merdeka mudah-mudahan pemerintahan Bapak Presiden terpilih Bapak Prabowo bisa mencetak sejarah pertama kita menjadi eksportir terbesar dari Indonesia ke seluruh dunia," sambungnya.


Sebagai penutup, saat ini pemerintah juga tengah berupaya mendukung program makan bergizi gratis untuk lebih dari 28 juta anak sekolah. Salah satunya dengan melanjutkan program pekarangan pangan lestari yang dulu pernah dilakukan.


"Mimpi kita ke depan untuk program makan bergizi gratis adalah tidak ada impor karena semua bisa dihasilkan dari pekarangan. Ini bisa surplus dan kita tinggal tambah subtitusi menu makan dari protein yang sudah surplus seperti telur dan ayam," jelasnya.


Kategori : News


Editor      : YZS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama