JAKARTA, suarapembaharuan.com - Atase Perdagangan Kairo, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi menggenjot ekspor produk udang vaname dalam negeri ke pasar Mesir.
Salah satunya dengan mengunjungi tambak budi daya udang vaname milik PT Esaputlii Prakarsa Utama (EPU) di Kabupaten Parigi Mautong, Sulawesi Tengah.
"Kunjungan itu merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada PT EPU yang memiliki ketersediaan produk udang vaname untuk memenuhi permintaan pasar nasional," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir Lutfi Rauf.
Selain itu, kata Dubes, PT EPU juga diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar Timur Tengah, khususnya pasar Mesir
Turut mendampingi Dubes Lutfi yaitu Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti S dan Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad.
Sementara dari pihak PT EPU hadir Direktur Utama Ahmad Bhakty Baramuli, Kepala Cabang Parigi Moutong, Efendi Batjo, Kepala Gudang Pendingin, Thomas Pattiapon.
Kemudian, Konsultan Pasar Timur Tengah PT EPU Moh. Khaliq Prabowo, serta perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah.
Lutfi mengungkapkan, produk udang vaname yang dibudidaya PT EPU merupakan salah satu produk perikanan dan hasil laut Indonesia yang digemari konsumen di pasar Mesir.
Menurut Lutfi, Mesir merupakan pasar potensial bagi produk-produk unggulan Indonesia, termasuk udang vaname.
Dikatakannya, konsumen Mesir sangat menyukai produk perikanan dan hasil laut Indonesia, termasuk produk udang vaname. Hal tersebut membuktikan udang vaname dari Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi.
"Momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan volume ekspor ke pasar Mesir,” imbuh Dubes Lutfi.
Sementara itu, Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti S mengatakan, dengan adanya sistem digitalisasi data operasional udang saat ini yang memperhitungkan keberlanjutan usaha dan lingkungan sekitar akan memberikan nilai positif bagi PT EPU.
Sehingga diharapkan dapat mendatangkan buyers potensial dari Mesir dan negara-negara lain di sekitarnya.
enurut Syahran, produk perikanan dan hasil laut Indonesia dengan kode sistem harmonisasi (HS code)1604 yang diekspor ke Mesir pada 2023 mencapai USD2 juta atau setara Rp30 miliar.
Di sisi lain, ekspor produk ikan beku dengan kode sistem harmonisasi 0303 berhasil meraup USD855 ribu atau setaraRp13,2 miliar.
Direktur Utama PT EPU Ahmad Bhakty Baramul menyatakan, PT EPU telah membuka tambak udang vaname seluas 245,96 hektare di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Hal Itu untuk mewujudkan visi PT EPU menjadi industri perikanan budi daya terintegrasi, modern, serta terkemuka di Indonesia, khususnya produk udang vaname.
“Kami berharap dapat melakukan panen sebanyak tiga kali dalam setahun. Hasil panen ini diharapkan dapat menghasilkan produksi udang vaname sejumlah 12,4 ribu ton," ujarnya.
Jumlah tersebut kata dia, untuk memenuhi permintaan domestik seluruh nusantara dan diharapkan dapat memenuhi permintaan ekspor dari berbagai negara. Seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Australia, Uni Eropa, hingga negara-negara di Asia danTimur Tengah.
Kategori : News
Editor : RAS
Posting Komentar