SEMARANG, suarapembaharuan.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis memenuhi target kesanggupan luas tambah tanam (LTT) 105.740 hektare. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, pada rapat koordinasi wilayah TPID se-Jawa Tengah di BPSDM Provinsi Jawa Tengah.
Ist |
Rakor yang dihadiri Direktur Serealia Ditjen TP Kementerian Pertanian, Moh Ismail Wahab itu, diikuti oleh kepala dinas terkait dari seluruh kabupaten/ kota se-Jawa Tengah.
“Kita terus berupaya meningkatkan dalam pengamanan produksi dan percepatan pertanaman padi tahun 2024. Apalagi, selama ini Jawa Tengah menjadi salah satu penumpu tanam pangan nasional,” ujar Nana.
Menurutnya, upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu mendapat dukungan dari pusat berupa bantuan. Di antaranya bantuan benih padi unggul 246.848 hektare, alat panen 99 unit, traktor roda 4 ada 69 unit, pompa air 5.139 unit, pupuk bersubsidi 1,4 juta ton, dan traktor roda 2 sebanyak 542 unit.
“Kita bersyukur bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian dengan memberikan bantuan-bantuan, dan sudah kami distribusikan ke kabupaten/kota. Untuk pelaksanaannya kami dibantu oleh TNI teknis pompanisasi. Dari evaluasi penggunaan pompanisasi mencapai 93 persen,” lanjut Pj gubernur.
Nana menambahkan, dari target LTT 195.156 hektare, per Oktober ini Jawa Tengah sanggup mencapai 105.740 hektare.
“Maka dengan Rakor kali ini, kita terus berupaya menambah terus LTT, agar bisa mendekati target dari pusat,” paparnya.
Untuk itu, Pj gubernur meminta agar dinas terkait di kabupaten/ kota, untuk bisa lebih optimal dalam memenuhi target tersebut.
“Jawa tengah memang selama ini dianggap mampu untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas, khususnya padi,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto menuturkan, pihaknya akan mengoptimalkan capaian LTT pada Oktober ini, mengingat pada pertengahan Oktober diprediksi turun hujan.
“Kesanggupannya 105.740 hektare, maka Pak Pj Gubernur mendorong mencapai itu. Karena kemungkinan prediksi BMKG per tengah Oktober ada hujan. Inilah yang perlu kita optimalkan agar LTT tercapai,” katanya.
Sementara itu, Direktur Serealia Ditjen TP Kementerian Pertanian, Moh Ismail Wahab mengatakan optimistis Jawa Tengah akan memenuhi target.
“Biasanya begitu. Biasanya pertengahan Oktober naik terus. Dan pusat telah banyak memberikan bantuan cukup banyak, salah satunya mengawal LTT ini. Karena Jawa Tengah masih jadi lumbung padi nomor dua,” tandasnya.
Kategori : News
Editor : PAS
Posting Komentar