Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Pengelolaan Tambang Berkelanjutan

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengingatkan pentingnya keseimbangan antara profit dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. foto: ist

"Mineral dan batubara adalah salah satu komoditas unggulan ekspor kita. Sekalipun di dunia global sekarang sedang berbicara tentang energi baru terbarukan, ekspor batubara kita tetap salah satu yang terbesar, hampir 600 juta ton. Tetapi kita tidak boleh terlena, karena kita sudah punya target tahun 2060 Net Zero Emission," ujar Bahlil.


Bahlil juga menyampaikan bahwa capaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan hingga September 2024 telah mencapai 87,5%. 


"Saya juga bersyukur kepada Tuhan bahwa hari ini target daripada realisasi PNPB kita sudah mencapai 87,5 persen sampai dengan September. Mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target yang ada," kata Bahlil.


Terkait Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), Bahlil menekankan pentingnya pengelolaan yang bijak agar keseimbangan antara suplai dan permintaan tetap terkendali. 


Ia mengingatkan bahwa jika suplai terlalu banyak sementara permintaan menurun, hal tersebut dapat menyebabkan harga menjadi tidak terjangkau. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan dengan asas transparansi untuk menjaga stabilitas.


Selain itu Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan tambang lokal dengan investor asing dalam pengelolaan smelter. 


"Smelter-smelter yang ada, baik dari Eropa, Korea, Jepang, maupun China, harus mampu berkolaborasi dengan teman-teman yang punya IUP di sini," ujarnya.


Mengakhiri sambutannya, Bahlil juga menyoroti pentingnya pengelolaan pasca tambang yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. 


"Pasca tambang itu penting, rakyat juga harus diperhatikan. Untung besar itu penting, tapi rakyat juga harus diperhatikan. Jangan sampai masyarakat tambang itu susah," pungkasnya.


Penghargaan Good Mining Practice ini telah dua kali diselenggarakan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2020. 


Selain itu, penghargaan lain yang telah lama diberikan meliputi Pengelolaan Keselamatan Pertambangan yang dimulai sejak 1992, 


Pengelolaan Lingkungan Hidup sejak 2004, Pengelolaan Usaha Jasa Pertambangan sejak 2018, serta Pengelolaan Teknis dan Konservasi Mineral dan Batubara yang dimulai pada 2020.


Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi badan usaha dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik.


Serta memotivasi badan usaha untuk terus mencapai prestasi dalam pengelolaan teknis, keselamatan, lingkungan hidup, konservasi, dan usaha jasa pertambangan. (ARN).


Kategori : News


Editor     : ZHR

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama