Korea-Korea Selecao Wujudkan Mimpi Talenta Muda Sepakbola Jawa Tengah

JAKARTA, suarapembaharuan.com – Program Korea-Korea Selecao 2024 hadir untuk mewujudkan impian talenta muda yang berusia 15 tahun dan memiliki prestasi sepakbola di Jawa Tengah dengan memberikan kesempatan belajar dan berinteraksi langsung dengan juara sepakbola dunia di Portugal selama 10 hari.



Inisiatif ini diprakarsai oleh Bambang Wuryanto, yang akrab disapa Bambang Pacul, bersama dengan pelatih Justin Lhaksana dan juga mantan pesepakbola internasional asal Portugal, Abel Xavier yang merupakan mantan pemain dengan segudang pengalaman, telah berkarir di berbagai liga besar, termasuk Portugal (Benfica, CF Estrela), Italia (Bari dan AS Roma), serta liga-liga lainnya di Eropa dan Amerika Serikat.


Seleksi untuk menemukan pemain bertalenta U-15 akan dilakukan di enam karesidenan di Jawa Tengah, dipimpin oleh tim yang dikomandoi Koci. Proses ini akan melibatkan sekolah sepakbola, peserta kompetisi amatir, serta talenta muda lainnya.


"Lewat program Korea-Korea Selecao 2024 ini, kita ingin wujudkan mimpi anak muda yang berusia di bawah 15 tahun yang tinggal di Jawa Tengah untuk pergi ke Portugal  untuk menimba ilmu, berinteraksi dan melihat dari dekat bagaimana perkembangan sepakbola di Negara Portugal dalam program perjalanan training selama 10 hari, dimana fokus kami adalah menggali talenta terpilih dan memberikan pengalaman baru yang belum mereka alami," ungkap Bambang Pacul dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9/2024).


Diungkapkan lebih dalam oleh politisi PDIP itu, selain akan menimba ilmu selama perjalanan ke Portugal, para talenta muda asal Jawa Tengah yang dipilih berdasarkan seleksi juga akan diajak serta oleh Coach Justin Lhaksana dan Abel Xavier untuk menjalani sesi latihan singkat selama mereka menjalani program tersebut di Portugal.



"Mereka juga akan diajak menonton pertandingan di Portugal. Dimana nantinya mereka yang terpilih langsung oleh Coach Justin dan Abel Xavier," tambahnya.


Bambang Pacul sendiri mengungkapkan istilah "Korea" cukup populer di gunakan anak muda di Jawa Tengah, dimana istilah ini merujuk pada orang-orang dari kelas menengah bawah yang memiliki mimpi besar untuk naik ke atas. Mereka dikenal memiliki daya juang yang tinggi untuk keluar dari kemiskinan.


“Kenapa menggunakan istilah melenting? Karena para 'Korea' berusaha keluar dari kemiskinan dengan lompatan eksponensial. Kami ingin membantu mereka untuk tidak takut bermimpi," tegas Bambang Pacul.


Sementara itu, Coach Justin Lhaksana menyebut para talenta muda tersebut akan dijaring dalam beberapa sesi mulai di tingkat Karesidenan hingga tahap akhir dimana akan 50 talenta yang terpilih akan menjalani seleksi di masing-masing karesidenan mulai 21 September - 13 Oktober 2024 dan  seleksi akhir akan dilaksanakan di Semarang pada 26 Oktober 2024.


"Seleksi final ini akan memilih 17 pemain yang pada 20-30 November 2024 akan mendapatkan pelatihan di Lisbon, Portugal. Dan saya akan prioritaskan pemain dengan teknis dasar yang baik, seperti passing dan dribbling. Bukan hanya pemain yang bisa menggiring bola dan mencetak gol," tukas Koci.


Coach Justin juga menegaskan komitmennya untuk mencari pemain dari keluarga miskin yang punya talenta bakat bermain sepakbola sehingga kedepan mereka bisa punya mimpi menjadi pemain sepakbola profesional seperti para senior mereka yang kini di Timnas Indonesia dan berlaga di Liga-Liga terbaik dunia.


"Mereka memiliki daya juang lebih besar untuk membantu keluarganya. Program ini luar biasa dan bisa mewujudkan hal tersebut, dan dengan semangat dan dedikasi, program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi talenta muda untuk mengejar impian mereka dalam dunia sepakbola kedepannya," tandas Koci.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama