JAKARTA, suarapembaharuan.com - Saat ini kasus anak terkena gagal ginjal yang diakibatkan mengonsumsi jajanan semakin banyak. Pasalnya, jajanan ini cenderung mengandung gula, garam, dan lemak (GGL) secara berlebihan.
Ilustrasi |
"Menyikapi isu kekinian dan menyangkut keselamatan kesehatan anak-anak kita masa depan kita semua. Kita semua harus peduli akan fakta dan data kekinian yang disampaikan Dokter Anak Indonesia," kata Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini meminta, seluruh dinas pendidikan, kesehatan sampai orang tua, memberikan edukasi kepada anak-anak terkait bahaya jajanan kaki lima. Terlebih, anak-anak sekarang terancam dua penyakit berbahaya, yaitu gagal ginjal dan diabetes.
"Saat ini sudah jamak ditemui anak-anak mengalami penyakit gula, bahkan naik 70 kali lipat dibandingkan beberapa tahun silam. Dulu sakit gula mayoritas orang dewasa, bahkan sekarang anak-anak sudah terancam dan mengalami gagal ginjal," ucapnya.
Melihat data dan fakta tersebut, Rahmad menegaskan, seluruh stakeholder terkait harus bergerak cepat. Menyelamatkan generasi penerus bangsa dari jajanan yang tidak menyehatkan.
"Kita tidak boleh diam dan tidak boleh menutup mata akan fakta ini. Salah satu penyebab diabetes anak mayoritas disebabkan oleh pola makan dan pola hidup yang tidak sehat," ujarnya.
Belakangan ini, anak-anak marak dijumpai di rumah sakit berbagai daerah yang melakukan cuci darah. Salah satunya seperti RSCM yang menampung sebanyak 60 anak untuk melakukan cuci darah berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam media.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar