REMBANG, suarapembaharuan.com – Sebanyak dua prasasti kuno bertuliskan aksara Cina, ditemukan di Dukuh Ngasinan, Desa Warugunung, Kecamatan Pancur. Lokasi ditemukannya prasasti tersebut berdekatan di kompleks pemakaman warga Tionghoa, di sekitar perbukitan Pegunungan Lasem.
Ist |
Warga sekitar, Jayadi (40) menyampaikan, prasasti tersebut sebenarnya sudah lama ada, namun banyak warga yang mengira itu hanyalah batu yang diukir, layaknya bongpay-bongpay yang ada. Namun dirinya dan warga setempat yang sering duduk di batu prasasti itupun, lama-lama curiga jika itu bukanlah bongpay.
“Di bawah batu prasasti itu kan kebun kakek saya, jadi saya sering di sini kalau panen. Kita ya mengira itu bongpay, bukan benda bersejarah. Pas ketemu Mas Danang (pegiat sejarah Lasem), saya kasih tahu dan ajak ke sini,” tuturnya.
Pegiat sejarah Lasem, Danang Swastika menuturkan, setelah mengecek langsung bentuk batu itu, dia pun menduga bukan bongpay, tetapi prasasti. Kemudian, dilaporkan temuan itu ke pemerintah kabupaten, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang.
“Alhamdulillah, laporan kami tentang temuan prasasti direspon baik. Dan bagi kami, ini merupakan temuan spektakuler bagi kesejarahan Lasem,” ungkapnya.
Subkor Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinbudpar Kabupaten Rembang, Retna Dyah Radityawati menuturkan, temuan prasasti kuno itu sudah dilaporkannya ke Balai Pelestari Kabudayaan (BPK). Untuk tindak lanjutnya, seperti pembacaan dan pembersihan prasasti, akan dilakukan oleh tim ahli.
“Kami mendata dan dokumentasi. Nanti BPK mau ke sini, untuk pembacaan aksara Tionghoa yang ada di prasasti dan pembersihan dilakukan oleh tim ahli atau ahli Fololog aksara Cina,” tandasnya.
Sebagai informasi, prasasti yang ditemukan, berukuran tinggi 144 cm, panjang 190 cm dan tebal 81 cm. Sedangkan prasasti kedua, panjang 216 cm, tinggi 110 dengan ketebalan 105 cm.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar