Peran Krusial Analisis Proximate dalam Menjaga Kualitas dan Keamanan Makanan

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Di tengah era di mana konsumen semakin memperhatikan kualitas dan keamanan makanan, analisis proximate muncul sebagai alat penting dalam industri makanan. Masyarakat kini lebih sadar akan kebutuhan gizi yang seimbang dan manfaat kesehatan dari makanan yang mereka konsumsi. Menjawab tantangan ini, analisis proximate menjadi metode utama untuk memastikan bahwa produk makanan memenuhi standar gizi yang diperlukan.



Analisis proximate adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama dalam bahan makanan, seperti kelembapan, abu, protein, lemak, dan karbohidrat. Metode ini memberikan gambaran mendetail tentang komposisi nutrisi dalam produk makanan, yang sangat penting bagi produsen untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas produk mereka.


Arie Christianto, CEO PT Adidharma Ekaprana menyebut betapa vitalnya teknologi analisis proximate dalam industri makanan. 


"Analisis proximate adalah dasar dari setiap evaluasi nutrisi dalam industri makanan. Dengan teknologi analisis proximate yang kami tawarkan, kami berharap dapat mendukung peningkatan kualitas dan kontrol dalam industri makanan Indonesia," jelas Christianto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/8/2024).


Dijelaskan Christanto, Analisis proximate berkontribusi pada beberapa aspek penting dalam industri makanan. Pertama, teknik ini membantu dalam penentuan nilai gizi produk, memberikan informasi dasar tentang kandungan nutrisi yang ada dalam makanan.  Selain itu, Analisis proximate juga berperan dalam kontrol kualitas, memastikan bahwa setiap batch produk makanan konsisten dalam kualitasnya.


"Dengan teknik ini juga mendukung pengembangan produk baru, membantu produsen merancang formula makanan yang lebih sehat dan berkualitas. Dalam hal penelitian makanan, analisis proximate memfasilitasi penelitian terkait komposisi makanan, yang penting untuk inovasi dan pengembangan produk," terangnya.  


Alat Blue Sun Scientific Phoenix atau NIRS yang dikembangkan PT Adidharma Ekaprana untuk menganalisis berbagai jenis bahan makanan dengan jangkauan gelombang yang berbeda.

'Terakhir, analisis ini berperan dalam pelabelan nutrisi, memastikan label yang akurat sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang lebih informasi mengenai makanan yang mereka konsumsi," tegasnya.


PT Adidharma Ekaprana, yang dikenal sebagai salah satu pelopor dalam teknologi analisis makanan, menawarkan berbagai alat untuk analisis proximate. Perusahaan ini menyediakan produk dari merek terkemuka seperti Ankom dan Blue Sun Scientific. Ankom, sebagai salah satu merek terdepan, menghadirkan alat-alat seperti Ankom Flex dan Ankom TDF. Ankom Flex dirancang untuk mengekstrak dan menyiapkan sampel untuk analisis vitamin larut lemak dan kolesterol, sementara Ankom TDF digunakan untuk menentukan total serat makanan dalam sampel.


"Kita dalam kesempatan ini juga memperkenalkan Blue Sun Scientific Phoenix yang merupakan alat Near-Infrared Spectroscopy (NIRS) yang dapat menganalisis berbagai jenis bahan makanan dengan jangkauan gelombang yang berbeda. Alat ini memungkinkan analisis berbagai sampel, mulai dari canola hingga pakan ternak, coklat, dan tepung," ujarnya. 


Christianto dalam kesempatan ini juga menegaskan komitmen PT Adidharma Ekaprana untuk terus mendukung industri makanan di Indonesia. 


"Kami berharap dapat menjadi mitra terpercaya bagi industri makanan di Indonesia, membantu memenuhi standar kualitas nasional dan internasional serta mendorong inovasi dalam pengembangan produk yang lebih baik untuk masyarakat dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan, karena produsen kini memiliki alat yang efektif untuk memastikan bahwa produk mereka memenuhi ekspektasi konsumen dan standar industri," tandasnya.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama