KOLN, suarapembaharuan.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memanfaatkan momen kunjungannya ke Gamescom 2024 Koln, Jerman, untuk menemui sejumlah perusahaan gim internasional untuk memperkuat kerja sama pengembangan gim buatan Indonesia dan promosinya di pasar internasional.
Ist |
Menparekraf Sandiaga yang didampingi oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam dan dan Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa, pada Kamis (22/8/2024) waktu setempat menemui perwakilan tiga perusahaan gim internasional yang hadir di Gamescom, yaitu Level Infinite, Epic Games, dan Xsolla.
Level Infinite adalah anak perusahaan dari Tencent, perusahaan multimedia asal Tiongkok yang menerbitkan berbagai gim populer di pasaran, di antaranya PlayerUnknown's Battleground (PUBG), dan Call of Duty Mobile yang pemainnya tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Level Infinite sendiri telah menerbitkan gim PUBG Mobile dan Honor of Kings di Indonesia.
"Dalam pertemuan ini saya mengajak agar Level Infinite berkolaborasi dengan IP (Intellectual Property/kekayaan intelektual) Indonesia seperti Tahilalats, Juki, Bumilangit, atau karakter gim lokal lainnya. Sehingga bisa lebih banyak gim lokal yang menghadirkan IP-IP asli Indonesia," kata Sandiaga.
Melalui kolaborasi ini, Sandiaga berharap Level Infinite dan Tencent dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal serta menghadirkan pelatihan-pelatihan bagi game developer di Indonesia. Sehingga kebutuhan Level Infinite akan kehadiran talenta lokal bisa terpenuhi dan kesejahteraan pelaku ekraf di Indonesia meningkat.
Lalu, Sandiaga dan tim melanjutkan kegiatannya dengan menemui perwakilan dari Epic Games. Epic Games adalah perusahan gim asal Amerika Serikat yang menerbitkan gim Fortnite, Unreal Engine, dan menaungi Epic Game Store.
Unreal Engine Software pembuatan gim yang banyak digunakan di Indonesia karena gratis dan mudah diakses oleh pemula hingga profesional. Tidak hanya gratis, software ini juga menghasilkan tampilan grafis yang menarik dan realistis, sehingga Unreal Engine juga dipergunakan dalam pembuatan animasi dan film layar lebar maupun seri.
"Melihat minat yang tinggi atas pemanfaatan Unreal Engine ini, saya mengajak Epic Games memperbanyak workshop atau bekerja sama untuk mendirikan sekolah/pelatihan Unreal Engine untuk gim dan animasi. Serta saya harap Epic Games bisa menghadirkan Unreal Fest di Indonesia untuk menarik minat para pelaku gim," katanya.
Tidak hanya itu, Sandiaga juga mendorong Epic Games untuk memasarkan gim-gim asal Indonesia di platform Epic Games Store agar gim lokal bisa dikenal pasar internasional.
Menparekraf Sandiaga dan tim kemudian menemui perwakilan dari Xsolla. Xsolla adalah perusahaan platform pembayaran yang menyediakan sistem pembayaran dan transaksi digital yang menghubungkan satu gim langsung dengan banyak penyedia pembayaran seperti DANA, GoPay, transfer digital dari bank di Indonesia, dan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki platform e-commerce di mana penyedia gim dapat menjual produknya tanpa terkena potongan oleh penyedia platform, seperti Google atau Apple.
Xsolla juga memiliki program pengembangan industri game internasional, seperti Xsolla Curine Academy untuk melatih talenta-talenta baru pelaku gim dan Xsolla Game Funding & Incubation yang berinvestasi dan memberikan akses pembiayaan pada pengembangan gim terutama skala kecil dan menengah.
"Saya kira ini sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh game developer di Indonesia, yaitu program pengembangan talenta dan pemberian akses pembiayaan sehingga industri gim kita bisa berkembang pesat sesuai dengan arahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional," ujar Sandiaga.
Kategori : News
Editor : AAS
Posting Komentar