JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melaporkan, pada awal 2020, di tengah pandemi Covid-19, tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,07 persen.
Ist |
Namun, berkat upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang kolaboratif, serta penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan investasi, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 berhasil ditekan menjadi 4,82 persen.
"Angka tersebut merupakan tingkat pengangguran terendah pascareformasi. Kementerian Ketenagakerjaan akan terus memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia agar lebih inklusif bagi semua pihak," kata Menaker.
"Catatan tersebut, tentu tidak lepas dari arahan dan bimbingan Presiden dan Wakil Presiden, bahwa dalam mengatasi permasalahan saat ini dan di masa depan, kita harus mampu menghasilkan kebijakan yang solutif, responsif, dan adaptif. Serta bekerja secara kolaboratif untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Ida.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin yang membuka Naker Fest mengatakan, dunia ketenagakerjaan menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Tantangan ini menuntut pasar tenaga kerja untuk semakin kompetitif. Karena itu, reformasi dan pengaturan sistem di bidang ketenagakerjaan menjadi sangat penting guna membuka lebih banyak peluang bagi pencari kerja dan investor dalam memajukan sektor ketenagakerjaan di Indonesia.
“Saya melihat reformasi tata kelola pasar tenaga kerja di Indonesia adalah sebuah keniscayaan,” tegas Wapres.
Wapres menjelaskan, salah satu wujud reformasi tersebut adalah melalui implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
“Dengan penyederhanaan proses perizinan dan pemberian insentif bagi investasi, UU Cipta Kerja akan menarik lebih banyak investasi domestik dan asing,” ujar Wapres optimis.
Ia pun berharap peningkatan investasi ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
“Peningkatan tenaga kerja ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bisnis baru dan memperluas bisnis yang sudah ada, sehingga dapat meningkatkan permintaan tenaga kerja,” harapnya.
Wapres juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan upah minimum secara berkesinambungan.
“Perbaikan dari sisi penawaran terus kita lakukan melalui revitalisasi pelatihan vokasi untuk mendorong peningkatkan kompetensi tenaga kerja, melalui pembangunan ribuan BLK Komunitas, dan pelatihan vokasi online,” ungkap Wapres.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar