Komunitas Masyarakat Gizi Dukung Program Makan Bergizi Prabowo

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Komunitas Masyarakat Gizi Ibu dan Anak (MGIA) menyatakan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.



"Program MBG merupakan langkah maju dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat," ujar Ketua MGIA, Lely Fitriyani, dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Tebet, Jakarta Selatan.


Lely bahkan berpendapat bahwa Indonesia sebenarnya terlambat dalam meluncurkan program pemberian makanan bergizi untuk generasi muda. Dia mengungkapkan bahwa 53 negara lain di dunia sudah lebih dulu menerapkan program sejenis yang menyasar anak-anak sekolah.


"Indonesia akan menjadi negara ke-54 yang menggratiskan program ini," tambahnya.


Lebih lanjut, Lely yang juga seorang dokter, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik. Dia merujuk pada data dari World Food Program (WFP) yang menunjukkan bahwa setiap pemberian makan kepada 100 ribu anak dapat menciptakan 1.377 lapangan pekerjaan.


"Program ini akan menyerap banyak tenaga kerja perempuan dan menciptakan pasar baru bagi produk-produk dari sektor pertanian," katanya.


Lely juga menekankan pentingnya pengawasan serta kritik yang konstruktif terhadap pelaksanaan program ini. Ia mengajak asosiasi profesi yang terkait dengan gizi untuk aktif terlibat dalam implementasinya.


Di sisi lain, Syarifah Soraya, seorang praktisi gizi dari MGIA, menyoroti dampak positif program MBG terhadap kesehatan generasi muda. Namun, dia juga mengingatkan bahwa pemerintah perlu melibatkan ahli kesehatan untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar bergizi bagi anak-anak sekolah.


"Mengapa ahli kesehatan perlu dilibatkan? Agar gizi anak-anak bisa ditingkatkan. Misalnya, anak yang kurus bisa mencapai berat badan normal, dan anak yang obesitas bisa kembali ke berat badan yang sehat. Penting untuk melibatkan pihak yang memahami aspek gizi," jelasnya.


Syarifah juga menekankan bahwa pemerintah harus melakukan penelitian untuk menentukan indikator keberhasilan program MBG.


"Kami berharap adanya partisipasi dari berbagai pihak dalam mempersiapkan program ini agar hasilnya sesuai dengan harapan semua kalangan. Indikator keberhasilan sangat penting," pungkasnya.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama