JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pecatur Indonesia GM Susanto Megaranto secara meyakinkan menaklukkan GM Novendra Priasmoro dengan skor terakhir 7-5. Laga itu digelar dalam rangkaian kegiatan Japfa Chess Festival 2024 pada Turnamen Dwitarung (duel match) antarpecatur nasional bergelar Grand Master (GM). Sementara IM Yoseph Taher di kelompok International Maser pun menumbangkan IM Farid Firmansyah dengan skor yang sama pula 7-5 juga.
Duel match ini berlangsung selama 3 hari yang baru selesai kemarin di Wisma Milenia, kantor Pusat PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Tebet, Jakarta Selatan. Pertandingan yang memainkan format tiga kategori, catur standar (3 babak), catur cepat (3 babak) dan catur kilat (6 babak). Pemenangnya ditentukan hasil poin kemenangan berdasarkan rekapitulasi 3 nomor tersebut.
Kabid Binpres Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Kristianus Liem sangat mengapresiasi pertandingan dwitarung ini yang berlangsung sejak 13-15 Agustus 2024.
“Yang menarik, dua GM yang bertarung ini adalah pecatur terbaik Indonesia saat ini. Keduanya masih muda, dan dua-duanya juga aktif bermain catur. Sehingga bisa dikategorikan pertandingan yang berbobot,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Begitu pula dengan dua pecatur yang bertarung di kelas IM. Kristianus Liem menganggap keduanya sepadan.
“Sama-sama berusia muda dan juga termasuk pecatur bergelar IM yang cukup berprestasi. Dari sisi pembinaan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pembinaan catur nasional,” tambah dia.
Dari semua babak yang dilalui, pertarungan di hari kedua, di kategori Catur Standar antara GM Susanto melawan GM Novendra Priasmoro banyak dibicarakan para pecinta catur sebagai babak yang menarik. Karena akhirnya Grand Master nomor satu di Indonesia, Susanto Megaranto akhirnya dapat menekuk lawannya dalam duel teori catur pertahanan Prancis sepanjang 43 langkah.
Kemenangan Susanto ini bisa dibilang kemenangan fantasi, pecatur yang lebih siap secara teknis dan psikologis. Bahkan pada langkah ketiga mampu memberikan semacam kejutan.
“Saya mencontoh langkah-langkah fantasi Dubov,” cerita Susano menyebut nama GM Daniil Dubov, pecatur Rusia yang imajinatif. Pada langkah ke-20 Susanto kalah satu bidak tapi permainan masih liar.
“Posisinya memang unclear,” jelas Susanto. Jadi yang paling cool dan siap secara mental biasanya yang menang. Itu dibuktikan Susanto. Berikut ini partai menarik tersebut. Partai catur klasik hari kedua Novendra Priasmoro (2518) - Susanto Megaranto (2503).
Sampai dengan babak kedua, posisinya masih saling berkejaran, poin duel match Grandmaster, GM Susanto Megaranto unggul dengan 4,5 poin, sedang GM Novendra Priasmoro baru mengumpulkan 3,5 poin. Sedangkan di pertandingan International Master, IM Yoseph Taher juga memperoleh 4,5 poin dan Farid Firmansyah baru mendapat 3,5 poin.
Di hari ketiga atau babak terakhir yamg merupakan pertempuran akhir bagi para pecatur, GM Susanto Megaranto secara meyakinkan menaklukkan GM Novendra Priasmoro dengan skor terakhir 7-5, sedangkan IM Yoseph Taher di kelompok International Maser pun menumbangkan IM Farid Firmansyah dengan skor yang sama pula 7-5 juga.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar