JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pecatur putri papan atas Indonesia WGM Medina Warda Aulia belajar banyak dari pengalaman bertanding melawan pecatur Vietnam WGM Vo Thi Kim Pung dalam duel Japfa Chess Festival 2024 di Gedung Serbaguna, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dalam duel internasional yang mempertemukan oleh pecatur berstatus WGM tersebut berakhir dengan kemenangan WGM Vo Thi Kim Pung dengan skor 7-3.
"Belajar banyak karena emang lawan aku kan juga salah satu pemain top di Vietnam mungkin kedua kali ya dan juara Asia juga jadi ini sebagai pengalaman dan juga untuk belajar lebih banyak terima kasih JAPFA," kata Medina Warda Aulia.
Menurutnya, salah satu pengaruh karakter permainan yang lebih bertahan dari Vo Thi Kim Pung membuatnya kesusahan karena sama-sama bertipikal mempunyai skema pertahanan yang sama. Selain itu Medina mengevaluasi selama pertandingan pembukaan yang banyak kehilangan kesempatan dan salah langkah sehingga kerap membuat Vo Thi Kim Pung mudah untuk membalikkan keadaan.
"Biasanya aku mainnya misalkan kuda D2, terus aku coba untuk main taktik yang Perancis variasi yang E5, untuk tidak melawan taktik pembukaan sendiri. Tapi ketika main itu, mungkin aku kurang mengenali posisinya. Untuk mendalami posisinya, jadinya banyak langkah-langkah yang buang langkah. Terus akhirnya kehilangan kesempatan untuk untuk menang itu padahal posisinya udah unggul-unggul tapi habis itu salah sendiri," ujar pecatur berusia 27 tahun tersebut.
Medina mengaku dalam setiap pertandingan telah menyiapkan sejumlah strategi dengan variasi-variasi taktik di pembukaan yang berbeda-beda. Namun memang dalam kondisi yang mengharuskannya untuk menyerang membuat Vo Thi Kim Pung mampu memanfaatkan kelengahannya.
Melalui pertandingan sepuluh babak, masing – masing di catur kilat 2 babak, Medina ketinggalan angka 0,5 – 1,5 atas Vo Thi Kim Phung. Begitu juga di catur standart 4 babak ketinggalan 1 – 3 dan di catur cepat 4 babak juga berakhir dengan angka 1,5 – 2,5 dengan total nilai 3 – 7 untuk kemenangan pecatur asal Vietnam.
Seusai bertanding di catur cepat babak terakhir Medina mengaku sering bermain blunder. Semua itu yang membuat kedudukan buah caturnya sulit mendobrak pertahanan lawan, meski memegang buah putih dengan pembukaan Perancis.
“Kami sempat mengalami kesulitan untuk mendobrak pertahanan lawan, pasalnya pecatur Vietnam juga mempunyai pembukaan andalan Perancis. Bila lawan sudah melakukan pembukaan lebih dulu, maka saya harus memeras otak untuk melakukan varian lain, ” jelas Medina.
Selain itu Medina mengakui, permainan Vo Thi Kim Phung cukup solid saat tampil di dwi tarung JAPFA Chess Festival ke 14. Sebagai juara Asia tentunya pecatur Vietnam memiliki jurus – jurus jitu, meski mengandalkan pembukaan Perancis.
Persaingan ketat juga terjadi dalam kategori lain di kelompok open, senior, junior, veteran, catur kilat, standart dan catur cepat. Bahkan para pecatur yang dipersiapkan tampil di PON XXI Sumut 2024 tampil di dalamnya.
Menurut R. Artsanti Alif , VP Head of Social Investment PT JAPFA Comfeed Indonesia, pertandingan JAPFA Chess Festival 2024 yang mempertandingkan beberapa katagori seperti open dan senior putri berlangsung menarik dan ketat. Semua itu karena hadirnya pecatur dari 21 Provinsi sebagai pemanasan menjelang PON 2024 nanti.
”JAPFA Chess Festival kali ini menjadi ajang yang ideal bagi daerah untuk menyiapkan pecaturnya tampil di PON XXI mendatang di Sumut. Yang pasti lebih murah ketimbang mereka try-out keluar negeri," tambah Artsanti.
Pada pertandingan kelompok Open IM Yoseph, Theolifus Taher dari Kalteng mengumpulkan 6 VP sementara menempati urutan pertama hingga babak 7 catur standart, kedua FM Rian Kapriaga dari Babel, ketiga Zacky, Dhiaulhaq dari Sulteng nilai 6, keempat FM Hamdani, Rudin dari Jabar nilai 6, kelima IM Nayaka, Budhidharma dari Jatim nilai 6, ke-enam GM Novendra Priasmoro dari DKI juga nilai 6 VP.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar