JAKARTA, suarapembaharuan.com - Melalui kanal YouTube nya yang memiliki 1.88 juta subscribers, seorang pebisnis dan influencer Raymond Chin mencoba menuangkan aspirasi, harapan dan cita-citanya akan kemajuan Indonesia terlihat dari pesan-pesan yang ia ungkapkan dalam video terbarunya.
Terbersit keinginan yang mendalam khususnya kepada Presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto yang diharapkan bisa mewujudkan Indonesia maju dan tetap mengedepankan demokrasi.
Raymond mengatakan bahwa Pak Prabowo merupakan sosok yang tidak bisa dikendalikan oleh pihak lain karena ia menganut sistem meritokrasi yang tidak akan melibatkan kolusi, alih jabatan, atau nepotisme.
Sosok tegas Prabowo paling mirip dengan background militer Soeharto kala itu, sehingga mencuatkan keyakinan bahwa Prabowo tidak mungkin memilih kabinet dan posisi penting yang diisi oleh orang bobrok yang tidak sesuai dengan keahliannya. Raymond pun menambahkan orang yang duduk di kursi kabinet harus punya track record yang bagus.
Jika ditelaah pada masa kepemimpinan Jokowi, Jokowi lebih dikenal domestik alias fokus ke dalam negeri, tapi Indonesia diekspektasi untuk bisa bersaing di ranah global, dan sayangnya Indonesia belum tampil di mata global. Sedangkan Prabowo saat ini mulai fokus kepada “Satu Peta 2.0” yang merupakan google maps versi negara untuk menunjukkan jumlah sekolah, rumah sakit, transportasi, dll.
Dari program ini Prabowo bertujuan agar Indonesia dilirik investor asing dan sadar akan FDI pembangunan nasional. Di sini pun terlihat bahwa Prabowo fasih untuk hubungan internasional dengan negara lain.
Masih ada 2 bulan sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden, Raymond mengisyaratkan kepada Prabowo untuk mengambil hal yang baik-baik dari Presiden Jokowi seperti memilih orang yang kompeten, track record yang baik dan juga profesional.
Menurutnya Indonesia emas bukan hanya ekonomi saja, tapi juga harus didukung oleh SDM berkualitas, dan tentunya pemerintah yang diisi dengan orang-orang yang kompeten.
Sehebat apapun presidennya tetap harus diisi oleh kabinet atau tim yang sangat memadai. Karena progran makan siang bergizi, kesejahteraan TNI adalah program yang ambisius.
Di sini Raymond menekankan agar masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam mengkritik pemerintah. Sebagai warga negara, kita tidak boleh asal patuh saja, Raymond pun menegaskan bahwa dirinya tidak boleh terus pesimis akan hak prerogatif yang dimiliki oleh Presiden. Ia pun menyadari adanya sikap apatis merupakan dampak dari nilai-nilai demokrasi yang pelan-pelan merosot.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar