Alat Pemantau Aktivitas Gunung Api Semeru di Dieng Dicuri

DIENG, suarapembaharuan.com - Pengamat Gunung Api (PGA) Semeru melaporkan adanya pencurian alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu berupa 6 accu, 2 solar panel dan 1 buah regulator solar panel. 


Ist

Pencurian menyebabkan kerugian semua pihak karena dengan hilangnya alat pemantauan ini telah mengganggu pengamatan dan pemantauan Gunung Api Semeru yang seharusnya dilakukan 24 jam.


"Saya sampaikan bahwa alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu mengalami carrier off sejak 31 Juli 2004. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari pengamat gunung api ternyata pintu pagar dan pintu bungkernya sudah dibobol dengan cara di gergaji," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya, Selasa (6/8/2024) di Pos PGA G. Dieng Jawa Tengah. 


"Nah, peralatan hilang sudah dicatat disini 4 buah accu, 2 buah solar panel, 1 buah regulator solar panel," jelas Hadi. 


Hadi mengingatkan, alat-alat pemantauan ini seyogyanya dapat dijaga dan dipelihara bersama karena alat itu milik bersama untuk kepentingan bersama. Untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru.


"Keberadaan alat-alat ini untuk kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan PVMBG tapi kepentingan masyarakat luas. Terutama masyarakat dan warga terdampak dari mitigasi kebencanaan tersebut. Jadi semua wajib menjaganya," ujar Hadi.


Dikatakannya, peralatan pemantauan gunung api ini dan juga early warning system termasuk gerakan tanah itu merupakan aset negera.


"Jadi bukan menjadi asetnya badan geologi dan Kementerian, tapi aset bangsa Indonesia. Jadi saya harapkan agar tokoh masyarakat, masyarakat sekitarnya, masyarakat luas juga ikut menjaga aset yang ada tersebar di setiap pos gunung api dan sistem yang ada di gerakan tanah," sambungnya.


Sementara itu, Kepala PGA Semeru, Liswanto mengatakan, petugas PGA Gunung Semeru mengetahui hilangnya alat-alat pemantauan di Stasiun Klepu pada hari Minggu (4/8/20.

Saat itu dilakukan pengecekan dan didapati gembok pagar sudah terbuka digergaji dan diketahui hilangnya empat unit accu Panasonic berkapasitas 75 ampere didapati sudah hilang.


"Petugas langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dan sudah dibuatkan surat kehilangan oleh polsek tersebut tanggal 4 Agustus 2024," ujar Liswanto.


Liswanto memperkirakan kerugian atas kehilangan alat-alat tersebut sekitar Rp14.000.000.


"Berdasarkan perhitungan sementara menurut perkiraan harga accu kerugian yang diakibatkan oleh pencurian tersebut sebesar Rp14.000.000," pungkas Liswanto.


Namun demikian, Liswanto mengungkapkan proses penantauan masih berjalan dengan baik karena masih banyak peralatan pendukung lainya yang dalam keadaan baik dan berjalan lancar. 


"Tidan terlalu berpengaruh besar karena alat kami kan tersebar banyak. Itu hanya satu alat repeater. Dimana kerjanya untuk memancar ulangkan yang dari Semeru di sebelah barat. Alat kami masih banyak yang di timur, selatan, tenggara," tuturnya.


Kategori : News


Editor      : AAS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama