Ahmad Ali Janjikan Asuransi Petani bagi Warga Sulawesi Tengah

PALU, suarapembaharuan.com - Calon gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali mengungkapkan bahwa ia bakal mensejahterakan petani lewat program Asuransi Petani ketika ia terpilih menjadi gubernur Sulteng periode mendatang.



Hal itu diungkapkan dalam orasi politiknya saat menggelar deklarasi pasangan Beramal AA-AKA yang berlangsung di Lapangan Imanuel, Jl Prof Moh Yamin, Kelurahan Tatura, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.


“Petani Haruslah sejahtera kalau kemudian kita ingin mensejahterakan petani maka pemerintah harus hadir, pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani,” ujar Ahmad Ali.


Ahmad Ali menambahkan pemerintah harus mampu memastikan ketersediaan benih berkualitas bagi para petani dan mampu menghadirkan teknologi pertanian modern.


“Ketika unsur ini terpenuhi maka insyaallah petani akan mampu berproduksi jauh lebih baik dari hari ini,” ucap Ahmad Ali.


Ahmad Ali sadar betul bahwa permasalahan petani bukan hanya pada ketersediaan benih dan pupuk yang memadai, pasalnya cuaca juga berperan penting dalam proses kerja-kerja petani.


“Untuk itu kedepan kami menyadari apa kekurangan pemerintah kita hari ini, kami menyadari apa yang belum mampu kita lakukan hari ini yaitu kita belum memiliki teknologi yang bisa merekayasa cuaca dan memprediksi cuaca,” tutur Ahmad Ali.


Oleh karena itu, Ahmad Ali dan Abdul Karim Al Jufri merencanakan bakal membuat program  Asuransi Petani jika kelak mereka terpilih menjadi pemimpin di Sulawesi Tengah.


“Karena faktor cuaca seringkali berpotensi terjadi kegagalan panen, maka dari itu pasangan Beramal akan meluncurkan program yang namanya  Asuransi Petani, sehingga petani tidak akan dihantui lagi oleh gagal panen,” ujar Ahmad Ali.


Asuransi Pertanian menurut Suami dari Nilam Sari Lawira itu bakal menjadi bukti kehadiran Pemerintah dalam memberikan jaminan terhadap semua lahan-lahan pertanian yang ada di Sulawesi Tengah.


Kedepannya Ahmad Ali juga akan memastikan para tengkulak dan pedagang nakal tidak akan bisa memonopoli harga komoditas pertanian sehingga Petani mendapatkan harga yang pantas untuk tiap hasil panennya.


“Sehingga ke depan, kami tidak ingin petani dianggap sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, kami ingin masyarakat melihat bahwa petani adalah profesi yang menjanjikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia,” tutup Ahmad Ali.


Kategori : News


Editor      : AHS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama