Wapres Tegaskan Masalah Palestina Bukan Isu Agama

JAKARTA, suarapembaharuan.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa konflik di Palestina bukan dilatarbelakangi masalah agama, tetapi masalah politik dan kemanusiaan.


Ist

Karena itu, Wapres mengharapkan komunitas internasional untuk bersatu atas nama kemanusiaan untuk membela perdamaian dan keadilan bagi Palestina.


“Ke depan, saya harapkan Komite Palestina terus menggalang dukungan masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata di Gaza,” ungkap Wapres.


Penegasan itu disampaikan Wapres saat menerima kunjungan Delegasi Biro Komite Palestina PBB (CEIRPP) di Istana Wapres, Jakarta Pusat. 


Wapres juga meminta Komite Palestina untuk mengungkap akuntabilitas Israel atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukannya terhadap bangsa Palestina. 


Di samping juga terus menggalang dukungan dan pengakuan dari banyak negara terhadap kedaulatan Palestina.


“[Begitu juga] implementasi dari Putusan Mahkamah Internasional serta menggalang bantuan kemanusiaan bagi Palestina, termasuk melalui The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA),” imbuhnya.


Terakhir, Wapres mengharapkan Komite Palestina dapat mendesak kesatuan suara di Dewan Keamanan PBB, guna mewujudkan solusi damai dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.


“Saya harap kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama Indonesia dengan Komite Palestina PBB dalam mewujudkan solusi damai dan keadilan bagi Palestina,” pungkasnya.


Sementara itu, Ketua Biro Komite Cheikh Niang (Wakil Tetap Senegal untuk PBB) menuturkan bahwa tujuan kedatangannya ke Indonesia adalah untuk menyampaikan pandangan terkait dengan kontribusi yang dilakukan Indonesia untuk Palestina.


“Komite ini didirikan pada tahun 1975, di mana Indonesia sudah aktif berpartisipasi pada saat itu dan memberikan kontribusi yang sangat besar. Tidak hanya di bidang politik, tapi juga ekonomi. Indonesia memberikan bantuan kepada UNRWA,” papar Cheikh Niang.


Bahkan pada tahun 2003, kata Cheikh Niang, Indonesia meningkatkan kontribusinya sebesar tiga kali lipat. Dan hal ini diharapkan dapat terus berlanjut meningkat di tahun-tahun ke depan.


Ia juga mengungkapkan kekagumannya atas dukungan yang diberikan oleh Indonesia. Sebab, dukungan tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari segenap masyarakat Indonesia.


Sebagai informasi, Komite Palestina PBB atau Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP) adalah badan yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1975 untuk mendukung hak-hak Palestina.


Komite ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu: pertama, memajukan hak-hak Palestina, yakni memastikan bahwa hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina. 


Termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan, dan kedaulatan nasional, diakui dan dihormati. Khususnya melalui perwujudan solusi dua negara dengan negara Palestina dan Israel yang hadir secara berdampingan.


Kedua, meningkatkan kesadaran internasional tentang isu-isu yang dihadapi oleh rakyat Palestina melalui berbagai kegiatan seperti konferensi, seminar, publikasi, dan kampanye informasi.


Ketiga, mendukung solusi damai untuk mencapai solusi damai terhadap konflik Israel-Palestina sesuai dengan resolusi-resolusi PBB yang relevan, termasuk solusi dua negara.


Selain Ketua Biro Komite Cheikh Niang, turut hadir pada kesempatan ini, Wakil Ketua Komite Arrmanatha C Nasir (Wakil Tetap Indonesia untuk PBB).


Wakil Ketua dan Pelapor Komite Ahmad Faisal Muhamad (Wakil Tetap Malaysia untuk PBB), Wakil Ketua Komite Jaime Hermida Castillo (Wakil Tetap Nikaragua untuk PBB).


Observer Komite Riyad H. Mansour (Pengamat Tetap Negara Palestina untuk PBB), serta Sekretaris Komite dan Pejabat Senior Urusan Politik di Divisi Hak-Hak Palestina Sekretariat PBB Patrice Chiwota.


Kategori : News


Editor      : RAS

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama