MADIUN, suarapembaharuan.com - Menyusul terbakarnya proyek pembangunan hotel dan mall 'Luwes' di Madiun, Jawa Timur, Sabtu pekan lalu (20/7/2024), kali ini si jago merah merenggut kandang peternakan ayam. Akibatnya, lebih dari 40 ribu ekor ayam milik peternak terpanggang hidup-hidup berikut musnahnya kandang dan bermacam perlengkapan ternak, Senin jelang fajar (22/7/2024).
Kandang termasuk ternak yang lenyap jadi sasaran 'menu' jilatan api itu milik Aris, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu. Peristiwanya terjadi di kisaran waktu Sholat Subuh, sehingga tidak banyak warga yang mengetahuinya.
Konstruksi kandang yang dominan berbahan kayu dan bambu itu, memudahkan bunga api cepat merambat dan menjilat seluruh area kandang. Kepungan api menyulitkan 'penghuni' kandang, untuk lolos dan kabur menyelamatkan diri.
Sejumlah anak buah kandang (ABK) yang bekerja di peternakan itu, telah berusaha memadamkannya namun tidak kesampaian maksudnya. Saking besarnya api, hingga memaksa petugas menurunkan 4 unit Damkar dari Pemkab Madiun untuk mengatasinya.
"Saya tidak tahu kronologisnya, Mas. Cuma, waktu saya keluar rumah (api) sudah membesar. Saat itu saya langsung menghubungi petugas Damkar lewat seluler. Lokasinya (kebakaran) jauh dari pemukiman warga," sebut Siti, warga setempat.
Dia mengaku tidak tahu apa penyebab terjadinya kebakaran itu. Namun sejauh yang didengarnya di lokasi kebakaran, pencetus terjadinya kebakaran bersumber dari pemanas (penghangat) suhu bagi ternak.
Serupa penuturan Siti, Kepala Desa Karangrejo, Hari Purnawan, juga menginformasikan open penghangat suhu ternak sebagai pencetus terjadinya kebakaran. Pihak yang pertama menyadari adanya insiden itu, menurut Hari, adalah para ABK yang langsung berusaha memadamkan api namun kewalahan.
"Itu ternak milik Pak Aris. Lebih dari 40 ribu ekor ayam yang mati. Infonya pencetus kebakaran dari open pemanas ternak. Anak buah kandang sudah berusaha memadamkan api. Tapi tidak berhasil," terang Hari Purnawan, menjawab konfirmasi jurnalis.
Sementara Koordinator Damkar Wilayah Kecamatan Geger, Ismanto, menyebut pihaknya telah mengirim 4 unit Damkar menuju sasaran guna menanggulangi menggilanya amukan api. Tidak ada kendala operasi pemadaman api, lanjutnya, besarnya api dikarenakan seluruh bangunan kandang terbuat dari bahan kayu dan bambu.
"Alhamdulillah, api sudah teratasi. Sebanyak 4 unit Damkar yang kami turunkan di lokasi kebakaran. Tidak ada korban jiwa. Info sementara akibat dari korsleting listrik," kata Ismanto.
Insiden kebakaran kandang itu saat ini masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat. Sejumlah saksi mata dimintai keterangan polisi, guna memastikan penyebab terjadinya kebakaran. (fin)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar