JAKARTA, suarapembaharuan.com - Agenda perjalanan kebudayaan yang diselenggarakan Daulat Budaya Nusantara dalam tajuk DBN Ride Borobudur To Berlin terus mendapat dukungan dari banyak pihak. Menjelang pelepasan perjalanan keliling dunia menaiki motor dengan judul Nunggang Roso Nuswantoro tanggal 20 Mei 2024 nanti, Tim DBN diundang oleh tokoh pemuda Budha dari Kaloran Temanggung.
“Alhamdulillah, tadi sore perwakilan kami, Gus Paox Iben yang menjadi rider Borobudur To Berlin bertemu dengan para Biksu Tudong di Wisma Biksu Jaya Wijaya Temanggung. Di pertemuan singkat itu para biksu mendoakan dan sangat mendukung Perjalanan Peradaban Arus Balik Kebudayaan Indonesia dari Borobudur ke Berlin yang di selenggarakan Daulat Budaya Nusantara. Inilah potret toleransi yang dibawa DBN Ride Borobudur To Berlin” jelas DR. IR. Teguh Haryono, Pakar Pertahanan Kebudayaan dari Daulat Budaya Nusantara.
Menurut Teguh, perjalanan peradaban yang membawa semangat arus balik kebudayaan Indonesia ini sudah mendapat umpan balik dari para Biksu Tudong, yaitu para Biksu yang melakukan perjalanan ritual jalan kaki dari Thailand ke Indonesia untuk mengikuti Upacara Tri Suci Waisak di Borobudur pada tanggal 23 Mei 2024 nanti.
“Saya mendukung dan mendoakan, semoga apa yang direncanakan (perjalanan dari Borobudur ke Berlin) yang penting (dilakukan dengan) kesabaran, ketabahan, kebijaksanaan agar mendapat keberhasilan dan kesuksesan.Apalagi nanti mampir ke (Kapilawastu) tempat lahirnya Budha, semua bisa pergi kesana pasti diterima dengan baik, semua bisa pergi kesana untuk belajar, karena Budha menerima semua umat manusia sebagai saudara. Saya doakan selamat sampai tujuan” ujar Bhante Wong Sin Lhabiko Mahatera, selaku Ketua Rombongan 44 Biksu Tudong.
Seperti di ketahui secara umum, bahwa para Biksu Tudong setiap tahun selalu melakukan perjalanan spiritual berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia untuk merayakan Hari Raya Waisak di Borobudur. Salah satu lokasi para Biksu Tudong istirahat adalah di Wisma Biksu Jaya Wijaya, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Desa Kalimanggis ini adalah desa yang mayoritas dihuni oleh para pemeluk agama Budha, dengan jumlah wihara terbanyak yang tersebar di seluruh kampung.
“Pas saya tau mas Paox mau motoran dari Borobudur ke Berlin, saya telpon aja beliau buat bertemu dengan para Biksu Tudong tamu kami dari Thailand. Ndilalah Mas paox bisa mampir, akhirnya ketemu para Biksu Tudong dan mendapat doa juga dukungan. Saya seneng Mas Paox mau mampir di tempat lahirnya Budha (Kapilawastu), itu saya ceritakan ke para Biksu Tudong” terang Sutrisno Gareng, salah satu tokoh pemuda Buddhis di Desa Kalimanggis”
Perjalanan Kebudayaan yang akan dilakukan budayawan Paox Iben Mudhaffar ini akan menyusuri 3 benua dengan 100 negara, dimulai dari Asia, Eropa, Afrika, dengan melewati beberapa negara yang memiliki pusat pusat kebudayaan dan peradaban, bahkan tempat lahirnya agama agama di dunia.
“Indonesia ini kan nusantara yang terdiri dari ratusan ribu pulau pulau. Karakter masyarakatnya sejak dahulu menjadi masyarakat kosmopolit menerima perbedaaan dari seluruh penjuru dunia, Indonesia adalah bangsa pemelihara. Sejak dulu manusia Indonesia sangat toleran dan memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika. Nah, perjalanan ini akan menjahit hubungan kebudayaan dan peradaban dengan spirit toleransi perdamaian dunia yang dimiliki oleh para leluhur kita. Makanya Nunggang Roso Nuswantoro” tukas Gus Paox Iben, Rider Borobudur To Berlin.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar