SURAKARTA, suarapembaharuan.com – Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana mendorong kepala sekolah di wilayahnya, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, seiring dengan adanya bonus demografi.
Ist |
Menurutnya, memberikan pendidikan yang baik merupakan suatu yang penting, mengingat sebanyak 60% penduduk berada pada usia produktif, dan mereka yang akan mengisi pembangunan selama 20 ke depan.
“Ini untuk menciptakan visi Indonesia, yaitu visi Indonesia Emas tahun 2045,” ucap Nana, seusai memberikan arahan kepada Kepala SMA, SMK, dan SLB se-Jateng, di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.
Dia meminta kepada para kepala sekolah agar menyiapkan anak didiknya menjadi SDM berkualitas, baik mereka yang belajar di jenjang SMA, SMK, maupun SLB. Khusus SMK, kata Nana, peningkatan kualitas sistem pendidikan vokasi menjadi salah satu program prioritas Pemprov Jateng. Harapannya, lulusan SMK nantinya menjadi tenaga kerja yang terampil, sesuai kebutuhan dunia kerja.
Hal itu sejalan dengan sejumlah investasi yang akan masuk di Jawa Tengah. Sehingga, perusahaan itu kelak akan maksimal mendapat tenaga kerja lokal dengan kualitas SDM sesuai kebutuhan.
“SMK harus menyiapkan siswa-siswanya untuk menjadi pekerja-pekerja yang siap pakai,” imbuhnya.
Adapun bagi yang menempuh pendidikan SMA, Nana meminta dilakukan formulasi sesuai tuntutan era merdeka belajar. Guru bisa memberikan pendidikan kepada siswa, dengan menggali dan mengembangkan potensi, minat dan bakat siswa, sehingga dapat mengarahkan siswa ke jurusan perguruan tinggi yang tepat.
Pada jenjang SMA, secara bertahap Pemprov Jateng akan merumuskan pendidikan double track, yakni disatukannya kecakapan akademik dan ketrampilan praktis vokasional.
“Harapannya di tingkat SMA itu tidak hanya akademik yang dikedepankan, tetapi nanti ditambahkan dengan ketrampilan – ketrampilan yang terkait dengan dunia usaha,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah menambahkan, sudah ada rintisan kerja sama antara SLB dan SMK di Jateng. Sehingga, akan diberikan penguatan pendidikan vokasi di Satuan Pendidikan SLB.
Dijelaskan, rintisan kerja sama itu, diwujudkan dalam inovasi Pengembangan Keterampilan Ungkit Kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), melalui kerja sama SLB dan SMK (Bangkit Perkasa). Hampir semua SMK negeri di Jateng sudah ada kerja sama dengan SLB.
“Itu kolaborasi SMK dan SLB berbasis kemandirian. Kompetensi yang ada di SMK, ditransfer ke SLB. Begitu juga di SMK ini kan ada yang namanya inklusi. Jadi guru-guru SLB pun juga melatih guru-guru SMK itu, bagaimana bisa mengajar ke anak-anak yang inklusi,” bebernya.
Kategori : News
Editor : AAS
Posting Komentar