JAKARTA, suarapembaharuan.com - Lagu Indonesia Merah Darahku Putih Tulangku ciptaan Gombloh membuka suasana peluncuran program DBN Nunggang Roso Nuswantoro Borobudur To Berlin yang dibawakan oleh paduan suara Rumah Musik Indonesia yang digawangi Merlis To. Para Rider mulai maju mendekat panggung saat paduan suara menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa, suasana sontak menjadi khidmat dan para tamu undangan turut maju ke depan panggung.
“Jadi, ada salah satu cuplikan lagunya Mbah Tejo yang judulnya Ingsun itu ya, Nunggang Roso, saya fikir ini tema yang sangat menarik, karena perjalanan Borobudur To Berlin ini bukan perjalanan fisik, perjalanan tubuh, apalagi perjalanan motor, tapi ya perjalanan rasa. Bertemu banyak orang itu mungkin besok kita lupa. Tapi kalok kita ada rasa, kita menaruh rasa ya pasti akan teringat. Perjumpaan membangun rasa. Jadi kalok di tanya kenapa Nunggang Roso, karena yang kita tunggangi ini rasa. Mungkin kita bertegur sapa, tapi jarang bertegur rasa, nah perjalanan Nunggang Roso ini kita bangun toleransi dan perdamaian” jelas Gus Paox Iben, selaku Solo Rider yang akan berangkat dari Barobudur ke Berlin.
Brummm… Brummm… Tiba tiba deru suara knalpot motor mengiringi Sujiwo Tejo dan Paduan suara yang sedang medendangkan lagu Ingsun. Nuansa lagu koor yang sangat tenang bercampur dengan bunyi suara kanlpot yang berderam deram. Komposisinya terbentur terbentur dan akhirnya terbentuk harmonisasi antar suara tenang dengan suara bertalu talu. Semua penoton beranjak dari tempat duduknya, tak mau ketinggalan merekam momentum benturan rasa lembut dengan rasa yang keras dari kenalpot motor.
“Komposisi ini mendadak, saya diminta untuk menyatukan suara knalpot yang menderu berisik dengan suara koor yang rapi dan harmonis. Jadilah begini, harmoni dengan anti harmoni jadinya sintesi harmoni. Apalagi cuma latian dua hari setengah dirumah masing masing personel paduan suara, trus hari ini baru latian dengan suara motornya. Tantangannya justru disini. Lumayan deg degan, tapi justru dengan deg degan tadi malah Nunggang Roso, pas sama temanya peluncuran DBN Nunggang Roso” jelas Merlis To, selaku Komposer sajian musik siang ini.
Tepat pukul 14.00 WIB di Hari Kebangkitan Nasional, program Arus Balik Kebudayaan Indonesia dengan agenda Nunggang Roso Nuswantoro Borobudur To Berlin akhirnya diluncurkan oleh Daulat Budaya Nusantara, sebuah Platform Kebudayaan yang di inisiasi oleh Pakar Pertahanan Kebudayaan DR. IR. Teguh Haryono.
“Saya terharu sekali, semangat Arus Balik Kebudayaan semua orang yang hadir disini ternyata bisa menyatukan kami semua, antara paduan suara yang lembut dengan suara knalpot yang menderu. Sebuah harmonisasi yang apik dan kolaborasi rasa yang mendalam” jelas DR. IR. Teguh Haryono, sebagai salah satu Inisiator Daulat Budaya Nusantara.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar