TANGERANG, suarapembaharuan.com - Kesehatan jantung wajib menjadi perhatian utama masyarakat luas karena penyebab utama kematian. Berdasarkan data, satu orang meninggal setiap 34 detik karena penyakit kardiovaskular. Sekitar 697.000 orang di Amerika Serikat (AS) meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2020.
Ilustrasi |
Serangan jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah secara mendadak karena hambatan aliran darah. Bahkan, penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani karena fungsi jantung terganggu untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital BSD, Bayushi Eka Putra, mengatakan serangan jantung tergolong penyakit serius dan berbahaya. Selain kematian jika tak tertangani, ada beberapa komplikasi berbahaya yang muncul seperti gagal jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, henti jantung dan syok kardiogenik.
Diakui, ada wanita keluhan pada serangan jantung namun tidak memiliki gejala atau tidak khas. Pertolongan pertama di rumah sebaiknya selalu tersedia tensimeter, obat aspirin.
"Langkah pertama kunyah aspirin satu tablet, lalu bila tekanan darah pasien sistolik diatas (>) 100 mmHg bisa diberikan Isosorbide dinitrate 5 mg di bawah lidah," kata dr Bayushi di Tangerang, Rabu (26/3/2024).
Dokter pun meminta masyarakat bisa mengenali jenis-jenis nyeri dada akibat serangan jantung. Berikut ini beberapa gejala nyeri dada dan gejala pada penyakit jantung koroner:
1. Radiasi ke kedua lengan atau tangan
2. Radiasi ke pundak atau lengan kanan
3. Nyeri di dada tengah
4. Nyeri memberat dengan aktivitas
5. Disertai keringat dingin
6. Muntah-muntah
7. Sesak napas
8. Rasa seperti tercekik
9. Nyeri di daerah gigi
dr Bayushi memberikan saran jika Anda atau seseorang yang dikenal mengalami gejala serangan jantung, segera ambil tindakan penting untuk menyelamatkan dengan langkah-langkah berikut:
1. Panggil Layanan Darurat: Hubungi nomor darurat segera untuk mendapatkan bantuan medis.
2. Jangan Menunda: Jangan menunda atau mencoba menangani sendiri gejala tersebut. Setiap detik sangat berharga selama serangan jantung.
3. Mengambil Obat Darurat (Jika Diberikan): Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sudah memiliki obat darurat untuk serangan jantung, seperti nitrogliserin, gunakan sesuai petunjuk dokter.
4. Menunggu Bantuan: Sementara menunggu bantuan medis tiba, cobalah untuk tetap tenang dan nyaman. Duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman, tetapi jangan berusaha melakukan aktivitas fisik yang berat.
dr. Bayushi memaparkan terdapat beberapa cara dokter untuk mendiagnosis serangan jantung seperti pemeriksaan fisik dan menilai jantung dengan stetoskop. Tes elektrokardiogram (EKG) berguna untuk melihat kerusakan jantung apabila terjadi perubahan kelistrikan jantung.
"Tes darah (enzim jantung) untuk melihat kerusakan jantung dan memastikan serangan jantung. lalu angiografi koroner dengan cara memasukkan cairan ke pembuluh darah menggunakan x-ray untuk melihat proses aliran darah ke jantung, dilakukan jika kondisi pasien stabil," ujarnya
Selanjutnya ada CT-scan jantung dan MRI jantung untuk mengetahui tingkat kerusakan jantung. Uji radionuklir untuk mengukur aliran darah menuju otot jantung.
"Ekokardiografi (USG jantung) baik dengan atau tanpa stress test untuk melihat lokasi kerusakan jantung.
Rontgen dada untuk melihat kondisi jantung ada pembesaran atau ada cairan pada paru-paru. Treadmill test untuk mengukur respons kerja jantung dan pembuluh darah ketika beraktivitas," papar dokter.
Pengobatan Serangan Jantung
Cara mengobati serangan jantung mungkin berbeda-beda tergantung penyebab serangan jantung yang dialami. Biasanya dokter akan melakukan kateterisasi jantung untuk melihat lokasi pembekuan darah baru kemudian menyuntikkan zat kontras ke pembuluh darah agar bisa melihat proses aliran darah sehingga lokasi penyumbatan ditemukan.
Ada beberapa tindakan medis berupa operasi yang dilakukan dokter dalam penanganan serangan jantung, antara lain:
1. Angioplasti: Tindakan medis untuk membuka arteri koroner yang mengalami penyumbatan dan penyempitan menggunakan balon.
2. Stent: Memasukkan tabung wire mesh ke arteri agar tetap terbuka setelah tindakan angioplasti.
3. Pacemaker: Memasang alat pacu jantung untuk membantu menjaga detak jantung tetap normal.
4. Operasi bypass jantung: Tindakan medis dengan prosedur mengalihkan fungsi arteri koroner rusak dengan mencangkokkan pembuluh darah baru dari organ tubuh lain.
5. Operasi katup jantung: Tindakan medis dengan mengganti katup jantung rusak dengan katup yang sehat.
6. Transplantasi jantung: Mengganti jantung yang sudah parah dengan jantung baru dari pendonor.
7. Pemberian obat-obatan seperti obat pengencer darah, obat pelebar pembuluh darah (Nitrogliserin), obat penghancur bekuan darah (antiplatelet dan Clopidogrel), obat penghilang rasa sakit, dan obat tekanan darah tinggi (bila disertai tekanan darah tinggi)
"Namun mencegah serangan jantung adalah hal yang terbaik dan bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan mengurangi risikonya seperti makan makanan bergizi dan menjaga pola makan. Tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, jangan merokok, olahraga teratur, mengelola stress dan rajin periksa kesehatan secara rutin," saran dr Bayushi Eka Putra.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar