BEKASI, suarapembaharuan.com – Kabupaten Bekasi mulai mengenalkan varietas baru bibit padi unggul bernama Pusaka Bhagasasi.
Foto: Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengenalkan varietas baru bibit padi Pusaka Bhagasasi. |
Bibit padi lokal ini telah ditemukan sejak 2012 silam dan terus dilakukan pengembangan bibit padi hingga kini. Diharapkan, ke depan varietas padi Pusaka Bhagasasi masuk kategori beras premium sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Bekasi.
“Varietas padi ini dapat dikembangkan kualitasnya menjadi kategori beras premium,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Rabu (6/3/2024).
Menurutnya, varietas padi Pusaka Bhagasasi memiliki keunggulan yakni tahan terhadap hama atau penyakit, hasil produksi melimpah, periode tanam dan panen cepat serta batang padi tahan rebah saat tertiup angin.
Dengan keunggulan tersebut, diharapkan padi Pusaka Bhagasasi dapat meningkatkan kontribusi Kabupaten Bekasi, sebagai salah satu wilayah lumbung pangan di Jawa Barat. selain itu, dapat menjaga kedaulatan pangan secara nasional.
Sejak 4 Maret 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mencanangkan penanaman padi Pusaka Bhagasasi. Pemkab Bekasi melalui Dinas Pertanian, ikut mendukung upaya pengembangann varietas padi.
Petani Kabupaten Bekasi yang akan menanam bibit padi Pusaka Bhagasasi akan diberikan asuransi padi. Pada saat, petani yang mengalami gagal panen akan mendapat asuransi, yang preminya dibayar Pemkab Bekasi.
Varietas padi Pusaka Bhagasasi pertama kali dikembangkan oleh Untung Mursidi selaku Ketua Kelompok Tani Karya Bakti di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kedungwaringin. Atas jasanya, Pemkab Bekasi memberikan penghargaan khusus kepada Untung Mursidi.
Saat ini, telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai varietas padi lokal Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, berharap padi Pusaka Bhagasasi bisa menjadi “icon” Kabupaten Bekasi.
“Kita laksanakan uji coba penanaman varietas padi Pusaka Bhagasasi, ada sekitar 6 hektare dari total lahan balai benih 12 hektare. Mudah-mudahan ini berhasil. Kalau berhasil, kita akan melakukan pencanangan lagi dan mengevaluasi hasilnya,” pungkasnya.
Hail ini merupakan tindak lanjut antara Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan. (MAN)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar