JAKARTA, suarapembaharuan.com - Presiden Joko Widodo mendorong agar keuntungan usaha yang didapat dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dipergunakan sebagai investasi.
Setpres |
Hal tersebut disampaikan Presiden saat bersilaturahmi dengan nasabah program Mekaar Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di GOR Basket Bekasi, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Jumat (16/2/2024).
“Tapi memang lebih baik kalau keuntungan itu juga diinvestasikan lagi, diberikan mesin untuk kerja, dibelikan mobil tapi untuk transpor untuk kerja, untuk mengantar barang-barang, itu boleh. Tapi kalau untuk barang -barang konsumsi yang menimbulkan kenikmatan, TV, kulkas, mobil nah itu yang hati-hati, harus ngerem betul,” ucap Presiden.
Presiden Joko Widodo pun kembali menekankan bahwa kerja keras dan disiplin menjadi kunci dalam memajukan usaha.
Kedua kunci tersebut diyakini Presiden turut memberikan kontribusi pada perekonomian nasional Indonesia.
“Sekali lagi saya ingin menekankan pentingnya kerja keras, pentingnya disiplin bagi usaha kita agar maju dan memberikan dampak ekonomi pada keluarga kita, dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional Indonesia,” lanjutnya.
Saat menyampaikan sambutannya, Presiden juga mengapresiasi sejumlah produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ditampilkan pada sejumlah stan. Salah satunya, produk herbal yang dijual oleh Dewi.
“Ini ada minuman instan jahe rempah, ini juga bagus, packaging-nya bagus, kemasannya bagus, diberi nama ‘Dewi Puteri’ bagus, bagus sekali. Ini yang hal-hal yang baik yang perlu kita tiru sehingga barang yang kita miliki nilainya menjadi naik dan jualnya lebih mudah,” kata Presiden.
Sementara itu, Dewi mengaku senang atas apresiasi Presiden Jokowi terhadap produk-produk UMKM.
Ia juga bersyukur atas dukungan pemerintah terhadap UMKM, salah satunya dengan menggelar acara silaturahmi ini.
“Semoga ke depannya nanti ada berkelanjutan gitu. Mungkin produk-produk UMKM yang ada di sini bisa dipasarkan lebih luas lagi,” ujar Dewi.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar