BEKASI, suarapembaharuan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bersama jajaran Direksi Perumda Tirta Bhagasasi meminta tambahan air baku dari Kalimalang atau Tarum Barat. Tambahan air baku ini untuk mengatasi persoalan air bersih di wilayah Tarumajaya dan Babelan, dalam jangka pendek.
“Kami meminta tambahan pasokan air baku untuk pengolahan air bersih di Tarumajaya dan Babelan, yang kadang-kadang mengalami masalah,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Selasa (13/2/2024).
Dia menjelaskan, saat memasuki musim kemarau pasokan air ke wilayah Kecamatan Tarumajaya dan Babelan mengalami penurunan debit air. Hal ini, terlihat dari debit air di Bendungan Nowo, yang mengalami penyusutan debit air meskipun sudah dicampur dengan air baku dari Kali Bekasi.
Perumda Tirta Bhagasasi meminta tambahan air baku dari Kalimalang yang dialirkan melalui Bendungan Palanta menjadi 5 liter per detik. Saat musim kemarau, air baku hanya mencapai 2-3 liter per detik, terlihat di Bendungan Nowo.
Dani Ramdan selaku kuasa pemilik modal (KPM) Perumda Tirta Bhagasasi didampingi Asda II Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan dan Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi, Johny Dewanto, mengunjungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Jakarta, kemarin.
Perumda Tirta Bhagasasi melakukan audiensi dengan jajaran Ditjen Sumber Daya Air serta Ditjen Air Tanah dan Baku Kemen PUPR. Selain itu, juga membahas persoalan pencemaran air Kali Bekasi dan Surat Izin Pengusahaan Sumber Daya Air (SIPSDA).
Pemkab Bekasi tengah menyiapkan rencana jangka panjang untuk mengatasi persoalan air bersih di wilayah utara Kabupaten Bekasi dengan menambah pasokan air curah melalui Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Jatiluhur 1 sebanyak 100 liter per detik. Serta, rencana pembangunan Bendungan Kali Cibeet sebanyak 3.000 liter per detik di wilayah Tarumajaya. (MAN)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar