JAKARTA, suarapembaharuan.com – Dalam upaya mendukung pengentasan stunting atau gizi buruk yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Perumda Dharma Jaya berkomitmen memberikan bantuan gizi kepada anak-anak rawan stunting. Pemberian bantuan gizi tersebut akan dilakukan selama tiga bulan ke depan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan pemberian bantuan gizi untuk pengentasan stunting di DKI Jakarta telah dimulai sejak Senin (19/2) hingga tiga bulan kedepan. Bantuan gizi tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dua pekan sekali.
“Pada tanggal 19 Februari 2024, Perumda Dharma Jaya telah memberikan bantuan gizi untuk pengentasan stunting. Kegiatan ini akan kita lakukan selama tiga bulan. Namun pemberian bantuan gizi ini akan dilaksanakan dua minggu satu kali,” kata Raditya Endra Budiman.
Adapun bantuan gizi yang diberikan kepada 54 anak-anak pada Senin lalu, di antaranya susu untuk usia tiga tahun keatas (360 gram) sebanyak 28 kotak, susu untuk 1 tahun keatas (360 gram) sebanyak 80 kotak, abon sapi 90 gram sebanyak 108 bungkus dan sirup vitamin 90 ml sebanyak 108 kotak.
“Tahap awal lokasinya di kelurahan disekitar kantor Perumda Dharma Jaya. Data yang diterima ada 54 anak stunting di Kelurahan Penggilingan. Nanti kita akan dukung selama tiga bulan, karena arahan dari Dinkes DKI harus tiga bulan, biar kelihatan progresnya, seperti berat badan. Jadi ada susu, vitamin, abon ayam dan susu yang akan diberikan kepada anak-anak. Ini merupakan bagian dari CSR perusahaan kami,” papar Raditya Endra Budiman.
Pemberian bantuan gizi ini, lanjut Raditya, Perumda Dharma Jaya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI. Pihaknya mendapatkan data anak-anak penerima bantuan gizi dari Dinkes DKI, kemudian bantuan segera disalurkan sesuai dengan lokasi domisili anak-anak tersebut.
“Kita lebih aktif berkoordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta. Buat kita, yang penting ada arahan dimana terjadi stunting, maka kita akan selalu aktif membantu pencegahan dan penanganannya. Begitu sudah dapat datanya, maka kita kirim kebutuhan gizi yang diperlukan. Kalau dibutuhkan tiga bulan, maka akan kita sediakan bantuan gizi dalam waktu tersebut,” terang Raditya Endra Budiman.
Ditempat terpisah, Asisten Sekda DKI bidang Kesejahteraan Rakyat Widyastuti mengatakan untuk mengentaskan kemiskinan itu, tidak hanya bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI saja, tetapi juga peran serta segenap lapisan masyarakat, baik itu pihak swasta maupun BUMD DKI. Salah satu yang diinisiasi Pemprov DKI pun adalah program BUMD Peduli Stunting. Karena itu, ia memberikan apresiasi atas kontribusi aktif Perumda Dharma Jaya dalam program pengentasan stunting di Jakarta dengan memberikan bantuan gizi kepada anak-anak rawan stunting.
“Saya memberikan apresiasi kepada jajaran direksi BUMD DKI, termasuk Perumda Dharma Jaya, yang telah benar-benar memberikan kontribusi aktif untuk bersama-sama dengan Pemprov DKI mengatasi masalah gizi pada balita. Sekali lagi kami apresiasi partisipasi Dharma Jaya yang luar biasa,” kata Widyastuti.
Ia mengharapkan kerja sama dan sinergi yang baik antara Pemprov DKI melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait langsung dengan penanganan stunting, dengan pihak swasta dan BUMD bisa terus berjalan dengan baik dan dapat dijadikan percontohan bagi pihak swasta atau BUMD lainnya dalam pengentasan stunting di Kota Jakarta.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar