ACEH, suarapembaharuan.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memeriksa kesehatan Harimau Sumatera yang masuk perangkap di Gampong Lawe Buluh Didi, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Ist |
Pemeriksaan dilakukan petugas sebelum hewan buas itu dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
"Harimau tersebut berjenis kelamin betina dengan estimasi usia tiga hingga empat tahun dengan berat 64,7 kilogram," ujar Dokter hewan tim medis BKSDA Aceh, Rosa Rika Wahyuni, Minggu (04/02/24).
Ukuran panjang harimau tersebut berukuran panjang 218 centimeter dengan tinggi 72 centimeter. Kondisi satwa mengalami dehidrasi, juga mengalami anemia.
Anemia ini ditandai dengan pucatnya mukosa pada mata dan lainnya. Kemudian, juga ditemukan parasit di tubuh satwa. Hal itu menunjukkan indikasi bahwa harimau tersebut bermain di permukiman warga.
"Selain memeriksa, tim medis BKSDA juga mengambil sampel darah, sampel DNA, serta pemeriksaan gejala canine distemper virus atau CDV. Secara umum, satwa tersebut tidak mengalami kondisi parah dan ada kemungkinan bisa dilepasliarkan kembali," ujarnya.
Sebelumnya, sebagai informasi seekor harimau sumatra masuk kandang perangkap di kawasan hutan Gampong Lawe Buluh Didi. Selanjutnya, harimau tersebut dievakuasi ke Kantor Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Pemasangan kandang perangkap tersebut dilakukan untuk mencegah interaksi negatif harimau dengan masyarakat. Harimau tersebut dilaporkan sering menampakkan diri di pemukiman penduduk dan beberapa kali memangsa ternak warga.
Kategori : News
Editor : YZS
Posting Komentar