LAMPUNG, suarapembaharuan.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal sebagai Pasangan Calon Nomor Urut 02, memiliki tekad kuat untuk menciptakan pemilihan umum (pemilu) damai. Hal ini bisa terlihat dari pernyataan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Lampung.
Ist |
TKD Prabowo-Gibran Lampung menjadi salah satu juru bicara yang menyuarakan tekad mereka dalam memastikan pemilihan presiden kali ini sebagai pemilu damai. Mirzani Djausal, Dewan Pengarah TKD Prabowo-Gibran Lampung, berbicara tentang pentingnya mengakhiri konflik politik yang sering mengiringi pemilu di Indonesia.
"Hampir semua masyarakat sebenarnya sudah capek, begitu pula di Lampung, setiap pemilihan presiden berantem terus," kata Dewan Pengarah TKD Prabowo-Gibran Lampung, Mirzani Djausal, di Bandar Lampung, Senin.
Menurut Mirzani Djausal, pasangan Prabowo-Gibran memiliki tekad untuk menjadikan pemilu kali ini sebagai pemilu damai, tanpa adanya polarisasi yang merusak persatuan bangsa. Prabowo Subianto telah mengajak pendukungnya untuk tidak membalas hujatan dan tidak menjatuhkan capres-cawapres lain.
Mereka percaya bahwa di luar persaingan dalam pemilu, terdapat nilai-nilai yang harus dijaga, seperti persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat.
"Hanya Prabowo-Gibran yang meminta pendukungnya tidak membalas ketika dihujat, tidak boleh menjelekkan capres-cawapres lain, karena di luar kompetisi pada pilpres, menang maupun kalah, ada nilai-nilai yang harus dijaga," kata dia.
Mirza juga menjelaskan bahwa Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Provinsi Lampung telah berupaya keras untuk menghindari politik identitas dan berusaha menjaga agar pemilu damai.
Pesan yang selalu disampaikan oleh Prabowo Subianto adalah untuk menghindari politik identitas serta untuk tidak menyebarkan cacian dan fitnah. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menjaga integritas pemilu dan mencegah konflik yang tidak perlu.
Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, yang juga merupakan salah satu pendukung Prabowo-Gibran, meyakini bahwa berbagai fitnah, ejekan, bahkan cemoohan terhadap pasangan calon nomor urut dua, malah semakin meningkatkan simpati masyarakat terhadap mereka.
Bagi mereka, pemilu ini bukan hanya sekadar pertarungan politik, tetapi juga sebuah upaya untuk menyatukan masyarakat Indonesia.
Dalam situasi politik yang penuh gejolak, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah memberikan contoh kepemimpinan yang berfokus pada persatuan, perdamaian, dan keharmonisan.
Mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa pemilihan presiden kali ini akan menjadi momen bersejarah yang diwarnai oleh kedamaian dan kesatuan, sehingga Indonesia bisa melangkah maju sebagai bangsa yang bersatu dan kuat melalui pemilu damai.
*Ajakan Gibran Rakabuming Menjalani Pemilu Damai*
Pada Jumat malam, tanggal 1 Desember, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri agenda Konser Indonesia Maju yang berlangsung di Lapangan Nguwer, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Gibran, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo, tampil di atas panggung bersama dengan Bupati Kendal Dico Ganinduto dan Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah. Di kesempatan tersebut, Gibran memberikan pesan kedamaian demi jelangnya pemilu damai 2024 nanti.
Dalam orasinya, Gibran mengajak seluruh masyarakat untuk menjalani pemilu dengan damai dan menjaga persatuan. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan pesannya,
Tidak hanya Gibran, Konser Indonesia Maju ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan partai Koalisi Indonesia Maju yang turut meramaikan acara tersebut. Meskipun hujan turun di tengah acara, antusiasme warga yang hadir tidak terbendung.
Diperkirakan ada sekitar 10.000 orang penonton yang tetap santai dan khidmat dalam menyaksikan orasi kebangsaan yang disampaikan oleh Gus Miftah.
Acara ini menjadi momen penting dalam upaya mempersatukan masyarakat Indonesia menjelang Pemilu 2024. Pesan perdamaian dan persatuan yang disampaikan oleh Gibran dan para pemimpin yang hadir di Konser Indonesia Maju menjadi dorongan positif untuk menghindari polarisasi, konflik politik yang dapat merusak kedamaian negara, dan juga pemilu damai.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar