JAKARTA, suarapembaharuan.com -- Mantan Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Hal tersebut dikatakan Simatupang merespon unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat terhadap Zulkifli Hasan yang diduga mengeluarkan pernyataan yang menyinggung agama.
Foto : Sahat Simatupang (kiri). Ist |
Menurut eks Direktorat Relawan Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 Sahat Simatupang, meski relawan Jokowi berbeda pilihan di Pilpres 2024, namun semua sepakat menjaga Pilpres berlangsung sejuk. Hal tersebut dikatakan Sahat merespon unjuk rasa Forum Umat Islam Bersatu (FIB) mendesak Polri untuk menindak Zulkifli Hasan yang diduga telah menistakan dan menciderai agama Islam. Unjuk rasa tersebut digelar di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis kemarin.
" Jokowi sebagai orang yang berada dibelakang koalisi partai pendukung pasangan capres - cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang didukung Zulkifli Hasan tentu tidak ingin Pilpres menjadi ajang saling lapor ke kepolisian. Karena itu kami meminta Joko Widodo menegur Zulkifli Hasan." kata Sahat Simatupang, Jumat (22/12/2023).
Jokowi sebagai Presiden, ujar Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98, bisa saja menegur Zulkifli Hasan sebagai Menteri meski hal tersebut tidak terkait tugas Zulkifli Hasan. Selain itu, Jokowi sebagai orang dibelakang koalisi partai pendukung Prabowo - Gibran, kata Sahat, bisa menegur Ketua Umum PAN tersebut. Sahat menambahkan, meski di Pilpres 2024 ia dan sejumlah elemen organ relawan Jokowi mendukung pasangan Anies - Gus Muhaimin, namun komunikasi dengan organ relawan Jokowi pendukung pasangan calon presiden lain tetap terjaga.
" Kawan - kawan kami yang berada di kubu capres lain bersikap sama yakni menginginkan Pilpres 2024 berlangsung sejuk dan tidak terjadi pembelahan ditengah - tengah masyarakat. Kami prihatin dengan sikap pimpinan partai politik yang seolah dengan ringan menjadikan agama sebagai lelucon, agama apapun itu tidak boleh dijadikan lelucon." ujar Dewan Pengarah Relawan Nasional 14 AM pendukung Anies - Gus Muhaimin tersebut.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar