JAKARTA, suarapembaharuan.com - Pemerintah siap menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan jelang hari raya Natal 2023 dan perayaan Tahun Baru 2024.
Ist |
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Kemendagri di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Desember 2023 cabai berpotensi menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi pangan nasional sebagaimana tren 5 tahun terakhir.
Hal ini dikarenakan minimnya produksi cabai antar waktu serta kurang meratanya sebaran stok antar wilayah.
Sehingga masih perlu adanya produksi tingkat rumah tangga melalui Gerakan Tanam Cabai.
Untuk itu Bapanas akan menggelar kegiatan panen dan penyaluran cabai serentak yang dapat diikuti secara online melalui kanal Youtube guna mendorong peningkatan ketersediaan stok cabai serta memotivasi masyarakat di seluruh daerah.
"Panen dan penyaluran cabai secara bersama yang akan kita laksanakan tanggal 20 Desember 2023 di 7 provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, NTB, dan Sulawesi Selatan," ujarnya.
Di samping itu Bapanas juga terus melakukan kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari wilayah sentra ke daerah konsumen untuk menjaga pemerataan dan memperkecil disparitas stok dan harga cabai antar wilayah.
Dari total 2.549.575 kg, FDP cabai rawit merah oleh NFA telah dilakukan sebanyak 5.268 kg dan cabai merah keriting 16.817 kg.
Sejalan dengan itu, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian turut mendorong optimalisasi pemanfaatan dana dekonsentrasi, APBD, dan Dana Insentif Fiskal (DAF) untuk mengupayakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan pengendalian inflasi.
Tito berharap partisipasi seluruh Pemda dalam upaya bersama ini, khususnya komoditas yang kerap memberikan andil inflasi di bulan Desember yakni cabai, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
"Gerakan pasar murah yang dilakukan untuk membantu rakyat kecil, saya mohon betul dengan segala hormat seluruh Pemda juga melakukan gerakan yang sama. Dijual tapi harganya disubsidi, harganya lebih murah dari harga pasaran. Ini juga terus dikarenakan oleh semua Pemda sehingga simultan antara pusat dengan daerah," tegas Tito.
Beberapa hal lain yang menjadi sorotan yaitu sebaran usaha pertanian. Jumlah usaha pertanian yang mengusahakan cabai rawit sebesar 4,18% dan cabai merah 1,67% terhadap total unit usaha pertanian.
Daerah produksi tertinggi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Sedangkan daerah terendah yaitu DKI Jakarta, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara.
Untuk itu pemetaan ini dapat menjadi bahan dalam penguatan sistem logistik pangan nasional.
Sebagaimana diketahui rata-rata nasional harga cabai di tingkat konsumen hari ini mencapai Rp 93.839/kg, harga ini lebih tinggi 64,63% dari Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan dalam Perbadan 17 Tahun 2023.
Sedangkan cabai merah keriting Rp 75.22/kg, lebih tinggi 36,76% dari HAP.
Di kesempatan terpisah Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, terus mendorong penguatan ketersediaan pangan yang mencakup aspek produksi dalam negeri, pengadaan luar negeri, hingga pemerataan pasokan dan harga pangan.
Upaya ini penting untuk dilakukan mengingat pada awal tahun 2024, produksi gabah /beras diperkirakan masih minus.
Dari data Perum Bulog diketahui stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 1,7 juta ton.
Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menjaga CBP di atas 1 juta ton.
Adapun realisasi penyaluran bantuan pangan beras untuk membantu 21.353 juta KPM telah mencapai 77,11%, hal ini dikarenakan realisasi di 13 provinsi masih mencapai 0% yaitu Kaltara, Gorontalo, Sulut, Sulteng, Bali, DKI Jakarta, NTT, Papteng, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua, dan Papua Barat.
Sementara untuk masyarakat menengah, kegiatan koperasi pasar SPHP dan Gerakan Pangan Murah (GPM) akan terus dilakukan di berbagai daerah telah mencapai 1.587 titik.
"Kami akan pastikan stok pangan tersedia, maka kami himbau juga agar masyarakat juga bisa tetap menerapkan prinsip belanja bijak dan tidak memboroskan makanan," ujar Arief.
Kategori : News
Editor : PAS
Posting Komentar