JAKARTA, suarapembaharuan.com - Warga di sejumlah daerah menunjukkan perlawanannya atas aksi aparat merazia spanduk dan baliho bergambar Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Belakangan ini aparat di sejumlah daerah gencar mencopoti alat peraga pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu.
Sejumlah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan warga mempersilakan rumah maupun pekarangannya dipasangi baliho atau spanduk bergambar Ganjar-Mahfud.
Misalnya, di Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), warga membentangkan spanduk seadanya berisi tulisan siap memasang baliho Ganjar-Mahfud.
“Warga desa siap memasang dan menjaga, daripada mangkih (nanti, red) dipasang ting njobo (di luar, red), di jalan raya, dibubarkan aparat, mending ting mriki (lebih baik di sini, red), kita jaga sedaya (semua, red),” ujar seorang berkaus oblong dalam video itu.
Masih di Jateng, warga Kabupaten Kebumen yang membaca berita-berita tentang pencopotan baliho Ganjar-Mahfud mengaku sangat prihatin.
Warga yang tinggal di Jalan Kutosari Kebumen tersebut langsung menyediakan rumah dan pekarangannya sebagai tempat pemasangan baliho atau spanduk Ganjar-Mahfud.
“Pak Ganjar, nek arep pasang baliho apa banner, tak saranna nang ngarepan omah bae.Omahku siap tak hibahnya nggo pasang balihone panjenganan (kalau mau pasang baliho atau banner, saya sarankan di depan rumah saja. Rumah saya siap saya hibahkan untuk memasang baliho Anda, red),” ucapnya.
Di jalur pantai utara (Pantura) Jateng, warga di Kabupaten Pemalang juga siap ketempatan baliho Ganjar-Mahfud.
“Melihat di masyarakat atau di medsos, melihat balihonya Pak Ganjar dicopoti itu saya sangat sedih,” ujar pria paruh baya di video itu.
Oleh karena itu, warga tersebut siap memasang baliho Ganjar. “Alamatnya sudah ada, silakan untuk dikirim (baliho atau spanduknya, red),” ujarnya.
Di Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar), warga memasang poster berisi tulisan tentang pagar rumahnya siap dipakai untuk tempat baliho atau spanduk Ganjar-Mahfud.
“Silakan pasang banner/spanduk Ganjar Pranowo di pagar rumah saya,” demikian tertulis di poster itu.
Hal serupa juga dilakukan warga Kampung Pesantren, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung di Kabupaten Tasikmalaya, Jabar. Warga siap ketempatan baliho Ganjar Pranowo dan menjaganya.
Di Karawang, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Rawamerta juga memasang poster berisi pengumuman tentang kesediaan pemilik rumah ketempatan spanduk maupun baliho Ganjar-Mahfud.
“Siap mengamankan kalau ada yang mencopot dan membongkar,” bunyi tulisan itu.
Hal serupa juga terjadi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Video yang beredar memperlihatkan warga bernama M Tuhasan menyediakan rumahnya sebagai tempat pemasangan baliho Ganjar-Mahfud.
Akhir pekan lalu (11/11/2023), advokat senior Todung Mulya Lubis selaku Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyayangkan tindakan aparat yang diskriminatif dalam menertibkan spanduk maupun baliho kontestan Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Todung mengajak semua pihak berani bersuara untuk menentang keberpihakan aparat negara di pilpres mendatang."Kita harus terus menerus berteriak soal netralitas aparat," ujarnya.(jpnn.com)
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar