MEDAN, suarapembaharuan.com - Kerja sama yang optimal dan benar-benar bisa mengakar dengan kuat, mutlak harus dibangun dengan semangat persekutuan berlandaskan penghormatan satu sama lain. Hal itu berarti segala bentuk egoisme harus bisa dikesampingkan.
Tokoh masyarakat Sumut, Dr RE Nainggolan, MM |
“Kerja sama antar gereja ini juga merupakan bagian dari tiga tugas panggilan gereja, yaitu bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia), dan melayani (diakonia), yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain,” kata tokoh masyarakat Sumut, Dr RE Nainggolan, MM saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Sumatera Utara di Aula Universitas Methodist Indonesia, Jalan Hang Tuah, Medan, Jumat (24/11/2023).
Dalam kaitan itu, RE Nainggolan yang pernah menjadi Ketua Umum Perayaan 50 tahun Dewan Gereja-gereja Asia dan Jubileum 150 Tahun HKBP itu menegaskan gereja harus aktif berkiprah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik.
“Kita jangan lagi terjebak pada paradigma yang melihat politik sebagai kekotoran belaka. Pak Sabam Sirait pernah menegaskan politik itu suci, selama dilakukan dengan niat dan cara-cara yang benar, dengan tujuan yang benar pula, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia bahkan dunia, yang adil, makmur, damai, dan sejahtera,” katanya.
Sekdaprovsu 2008-2010 itu mencontohkan warga gereja harus aktif mendukung kepemimpinan nasional yang bekerja untuk mewujudkan kemajuan bangsa. “Kita bersama-sama melihat bagaimana Pak Jokowi selama hampir sepuluh tahun terakhir memimpin orkestrasi pembangunan infrastruktur dengan ciri Indonesia sentris. Entah berapa kali beliau berkunjung ke Sumut, demikian pula ke kawasan Danau Toba. Kepemimpinan seperti itu harus didukung dan kita pastikan berlanjut dalam estafet kepemimpinan berikutnya,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum BKAG Nasional, Pdt Jonny Alexander Lontoh, MTh, baik dalam khotbah sebelum pelantikan maupun saat menyampaikan arahan, mengingatkan pentingnya semangat berkorban dalam mengemban misi suci di BKAG. “Ini bukanlah misi yang mudah, tetapi sesuatu yang membutuhkan kerelaan berkorban, tidak saja korban materi atau waktu, tetapi juga kadang-kadang korban perasaan. Berada di kepengurusan ini berarti siap bertanggung jawab memikul amanat,” katanya.
Sementara itu, Bishop Kristi W Sinurat, STh, MPd yang terpilih sebagai Ketua BKAG Sumut, didampingi Pdt Benhart Hutabarat sebagai Sekretaris Umum memohon dukungan semua pihak, terutama para pimpinan gereja, agar kepengurusan yang baru dilantik itu bisa berhasil dalam mengemban tugasnya.
“Menerima tanggung jawab sebagai pengurus BKAG berarti siap bekerja keras dan berkorban, menyediakan waktu, pikiran, tenaga, dan hal lainnya. Dengan segala kerendahan hati kami memohon kerja sama dari kita semua, bimbingan dari para penasihat, dan terutama arahan dari pengurus BKAG nasional,” katanya yang sekaligus juga menjadi tuan rumah pelaksanaan pelantikan tersebut.
Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PGPI Sumut Pdt Samuel Gozali, MTh, Pdt Jansen Lase, Sekretaris DPD GAMKI Sumut Swangro Lumbanbatu, ST, MSi, Ketua MUKI Sumut Dedi Mauritz Simanjuntak, Pdt Krisman Saragih, Pdt Rikardo Sitorus, Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nommensen Jadi Pane, SPd, MPd yang juga maju menjadi caleg DPRD Medan Dapil 2, serta pendiri BKAG Medan, Pdt Dr L Karokaro.
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar