JAKARTA, suarapembaharuan.com - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai masa kampanye akan diwarnai dengan penegasan capres-cawapres terhadap pembangunan identitas politik melalui konsentrasi isu.
Herry Mendrofa.ist |
"Isu-isu ini kan menjadi gimik politik, sekaligus alat mereka untuk menaikkan elektabilitas dan branding mereka yang kemudian menjadi identitas politik," terangnya.
Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo rencana program kerja 'satu desa satu puskesmas', saat kampanye di Merauke. Sedangkan Mahfud MD mengungkapkan program unggulan yakni insentif untuk guru mengaji.
"Kalau menurut saya ini style masing-masing capres-cawapres. Isu-isu yang mereka bangun dan bawa ya sesuai dengan tema," terangnya.
Herry melihat yang terpenting dalam narasi kampanye program setiap paslon adalah substansi.
"Yang terpenting adalah substansinya. Mas Ganjar berbicara tentang desa, tentunya itu akan kontinuitas apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi di desa, dana desa dan lain sebagainya," tambahnya.
Konsentrasi Ganjar pada isu desa dinilai menjadi upaya untuk memunculkan citra dan identitas sebagai capres pro desa.
"Ganjar kalau konsen ke desa ya itu akan terus digarap. Saya kira itu wajar-wajar saja seandainya ditafsirkan sebagai gimik politik sekaligus identitas presiden itu ke depan," tegasnya.
Herry menambahkan Ganjar-Mahfud MD juga membawa semangat untuk melanjutkan perkara yang baik dari pemerintahan saat ini.
"Dan itu kontinuitas. Ini prinsip bagaimana apa yang terbaik dari Presiden Jokowi itu dilanjutkan oleh Ganjar-Mahfud MD," sambungnya.
Herry menuturkan masa kampanye ini akan menjadi peneguhan identitas politik dari setiap paslon yang selama ini masih belum terbaca oleh publik.
"Selama ini kita mungkin bisa lihat belum tampak capres atau cawapres arahnya ke mana, konsen ke mana, spesialisasi di mana," pungkasnya.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar