PURWAKARTA, suarapembaharuan.com - Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 3, Ganjar Pranowo melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat, (17/11/2023).
Ist |
Selama kunjungannya, Ganjar Pranowo mengadakan pertemuan dengan sejumlah Kiai yang berasal dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten di Pondok Pesantren Al Muhajirin yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu diterima dengan hangat oleh para kiai dan mengadakan pertemuan tertutup di kediaman pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin, KH Abun Bunyamin. Dalam balutan baju koko berwarna putih dan peci hitam, Ganjar Pranowo disambut oleh ulama, ratusan santri, dan warga sekitar.
Kedatangannya disertai dengan pembacaan salawatan yang dilantunkan oleh ratusan santri.
Ganjar segera berdialog dengan para kiai dalam pertemuan tertutup, dihadiri oleh tokoh-tokoh NU di Jawa Barat. Sementara untuk tokoh Purwakarta, Ganjar Pranowo, langsung diterima oleh KH Abun Bunyamim.
"Assalamualaikum Kiai," ucap Ganjar kepada para Kiai yang menunggu kedatangan Capres nomer urut 3 itu.
Ketika ditanya mengenai isi pertemuan tersebut, Ganjar menjelaskan bahwa ia pasti memohon doa restu kepada para kiai, ulama, dan ajengan di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Selain itu, ia juga membahas tentang undang-undang pesantren yang akan menjadi salah satu program jika ia terpilih sebagai presiden.
"Ya ngobrol soal dunia pesantren, ngobrol soal pelaksanaan undang-undang pesantren, kebetulan kita punya pengalaman waktu di Jawa Tengah, perda ada, kegiatan keumatan, Pelaksanaan UUD pesantren aja bagus itu," katanya.
Selain menjalin silaturahmi dengan para tokoh ulama, Ganjar Pranowo juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para relawan tim kemenangan di Purwakarta.
Selain itu, ia juga akan mengunjungi salah satu pabrik yang berlokasi di Kota Bukit Indah Purwakarta, yaitu PT.UNIPRES Indonesia untuk bertemu dengan para buruh.
Diskusi dengan Buruh Pabrik
Saat kunjungannya di PT.UNIPRES, Ganjar menyatakan tekad untuk meningkatkan kesejahteraan buruh di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, telah dilakukannya upaya peningkatan kesejahteraan para buruh.
Pria berambut putih itu menjelaskan bahwa empat aspek hak buruh telah diperhatikan, termasuk jaminan pendidikan untuk anak-anak buruh, pelayanan kesehatan bagi buruh dan keluarganya, sistem transportasi yang efisien, serta memastikan akses perumahan yang terjangkau dengan mendekatkannya ke kawasan industri.
"Menjamin soal pendidikan anak-anaknya, menjamin kesehatan buruh dan keluarganya, sistem transportasinya dan mereka rata-rata boros disini, maka kalau perumahannya dekat, ada rusunawa, rusunaminya dekat pabrik, maka akan mengurangi akomodasi, dan terakhir akomodasi rusunawa, rusunami itu," ungkap Ganjar.
Ganjar Pranowo tidak hanya menitikberatkan pada upaya peningkatan kesejahteraan buruh, melainkan juga mengusulkan pembangunan pemukiman yang berlokasi dekat dengan tempat kerja. Rencana ini diharapkan dapat mengurangi beban transportasi bagi para buruh.
"Kalau ada kawasan industri semacam ini, kami minta di sebelahnya ada satu space untuk perumahan, jadi orang tinggal jalan kaki, ini hemat. Maka pendapatan itu akan makin bisa tercukupi karena insentif ini, saya katakan ini insentif," ucap Ganjar.
Di samping itu, dalam hal transportasi, Ganjar Pranowo berencana memberikan insentif melalui pengembangan moda transportasi umum. Ia yakin bahwa melalui langkah-langkah ini, para buruh dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Dengan memberikan insentif di sektor pendidikan, kesehatan, dan akses transportasi, Ganjar optimis bahwa tindakan tersebut akan berdampak positif dalam mewujudkan kesejahteraan bagi buruh Indonesia.
Ia berkomitmen untuk menerapkan kebijakan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan buruh di masa depan. Selain itu, ia memberikan apresiasi kepada PT Unipres, sebuah industri body kendaraan asal Jepang di mana sebagian besar pekerjanya berasal dari Indonesia.
Dengan hanya empat ekspatriat di perusahaan tersebut, Ganjar Pranowo melihatnya sebagai peluang besar untuk belajar. Ia menekankan bahwa dengan mengembangkan dan meniru bukan hanya teknologi, tetapi juga budaya kerja, kecanggihan, dan kinerja perusahaan asal Jepang tersebut, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju.
Backlink :
https://gerakan.id/?s=ganjar+pranowo
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar