JAKARTA, suarapembaharuan.com - Menkopolhukam sekaligus Cawapres dari Ganjar Pranowo yakni, Mahfud MD, dalam sebuah siaran YouTube Sekretariat Kabinet, mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam memerangi mafia hukum dan korupsi, termasuk masalah perlindungan yang diberikan oleh pejabat negara kepada pelaku. Menunjukan komitmen dalam mewujudkan kepastian hukum.
Mahfud MD. Ist |
Menkopolhukam itu menjelaskan bahwa sering kali praktik ilegal, seperti mafia peradilan dan mafia kekayaan alam, mendapat dukungan dari pejabat tinggi, membuatnya sulit untuk langsung menegur pejabat tersebut.
“Mafia hukum itu kan tugas saya, terutama kalau mafia kekayaan alam ya saya tambah pakai apa itu karena terkadang itu bercampur antara orang ingin berusaha baik-baik, ada orang yang ingin berusaha secara ilegal bercampur dengan preman bercampur dengan backup dari pejabat," kata Mahfud dalam siaran Youtube Sekretariat Kabinet yang diunggah pada, Jumat (2/6/2023).
Cawapres dari Ganjar Pranowo itu menyatakan bahwa dalam menghadapi situasi melawan mafia hukum, ia memilih untuk berbicara secara terbuka di ruang publik, sebagai cara untuk memberikan sindiran atau tekanan. Sebuah pendekatan yang cerdas dari Menkopolhukam yang satu ini.
"Lebih baik kita bicara terbuka saja, agar orangnya tidak bisa dan tidak mampu menghindar," ujar Mahfud MD, menyatakan pendekatannya dalam menangani masalah tersebut.
Sebagai contoh, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyinggung kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, di mana ayahnya, Rafael Alun, seorang pejabat eselon tiga di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, sempat diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang.
Menurut Cawapres Ganjar Pranowo itu, PPATK sudah mencurigai adanya aktivitas ilegal sejak tahun 2012, yang berujung pada penelisikan harta kekayaan Rafael dan penemuan aset mencapai Rp 500 miliar.
"Itu bapaknya Mario Dandy (Rafael Alun) itu sudah dilaporkan pencucian uang sejak tahun 2012 ya kan, lalu ribut orang dibuka, oh iya ya 2012 lalu diselidiki hartanya lagi ketemu yang ternyata sampai Rp 500 miliar. Kan pada akhirnya itu kalau saya nggak cerita nggak akan kebuka," papar Mahfud.
Selain itu, mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur itu juga menekankan peranannya dalam mengungkap kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ia percaya bahwa tanpa keberaniannya berbicara di depan publik, pelaku utama kasus ini, Ferdy Sambo, mungkin tidak akan terungkap dan dihukum.
"Kadang kala bukan karena saya ingin ingin sok, biar orang tahu gitu begitu saya ngomong itu dukungan publik mengalir," pungkas Mahfud MD.
Mahfud MD Akan Sikat Mafia Hukum di Indonesia
Apa yang disampaikan oleh Mahfud MD selaku Cawapres Ganjar Pranowo dan Menkopolhukam soal perannya dalam memberantas mafia hukum sudah secara terang menunjukan komitmennya kepada penegakan hukum di Indonesia.
Mantan Ketua MK kedua itu juga sudah secara jelas ingin tetap berkomitmen dalam menegakan hukum yang tanpa pandang bulu jika dirinya terpilih sebagai Wakil Presiden dalam Pilpres 2024. Hal itu dibuktikan salah satunya dengan tertuangnya salah satu niatan tersebut dalam visi-misi Ganjar-Mahfud Sub-Bab 7.4.3. yang berjudul, “Tanggap Terhadap Kebutuhan Warga Biasa.”
“Melakukan tugas kamtibmas, menegakkan hukum yang berkeadilan, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan sungguh-sungguh dan profesional. Memberikan saluran informasi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan laporan yang disampaikan,” dikutip pada Selasa, (14/11/2023).
Berkaca dari visi-misi serta pernyataan Mahfud MD ini menunjukkan komitmennya sebagai Menkopolhukam dan Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, dalam memastikan keadilan dan transparansi dalam pemerintahan, serta memerangi para mafia hukum dan praktik ilegal di berbagai sektor.
Backlink :
: https://gerakan.id/?s=ganjar+pranowo
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar