Nilai Tukar Rupiah Menguat terhadap Dolar AS

MEDAN, suarapembaharuan.com - Kinerja mata uang rupiah yang sempat diperdagangkan di atas level 15.700 per dolar Amerika Serikat selama sesi perdagangan hari ini, akhirnya berbalik menguat dan bertahan dikisaran level 15.690 per dolar AS saat penutupan perdagangan. 


Ilustrasi

Kinerja mata uang rupiah diuntungkan dengan penurunan imbal hasil US Treasury yang berada di level 4.558%. 


Tekanan pada US Treasury tenor 10 tahun tersebut bertahan hingga perdagangan sore, seiring pelaku pasar yang mulai kembali fokus pada rilis data inflasi di akhir pekan ini.


Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, minimnya sentimen pasar pada hari ini, membuat kinerja mata uang rupiah lebih banyak dipengaruhi kinerja obligasi dan sentimen geopolitik, ditambah ekspektasi pasar terkait dengan gambaran kebijakan suku bunga acuan. 


“Sebelumnya rupiah juga mendapatkan dorongan dari sikap dovish pejabat Bank Sentral AS. Hanya saja sikap dovish tersebut belum bisa dijadikan acuan sepenuhnya bahwa Gubernur The FED juga akan bersikap sama,’ ujar Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (11/10/2023).


Di sisi lain, kata Gunawan, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat menguat hingga menyentuh level 6.965, justrus terkikis di sesi perdagangan sore, dan hanya mampu ditutup menguat 0.14% di level 6.931,75. 


Pada dasarnya sejumlah bursa di Asia mampu diperdagangan di zona hijau, meskipun terlihat sejumlah bursa di Eropa mengalami tekanan saat sesi pembukaan.


Ada peluang dimana tekanan pada pasar saham akan terjadi pada perdagangan besok. Pelaku pasar akan sangat berhati hati jelang rilis data inflasi di AS. 


Namun dengan meningkatnya tensi geopolitik yang terjadi di timur tengah, ditambah dengan tren harga minyak mentah dunia yang masih naik, menyisakan kekhawatiran bahwa inflasi masih akan sulit ditekan.


“Sehingga sekalipun rilis data inflasi nantinya mengalami penurunan, tetapi kita perlu mencerna baik baik arah kebijakan The FED kedepan. Sehingga data tidak satu satunya menjadi acuan kebijakan investasi selanjutnya. Namun arah kebijakan suku bunga acuan yang disampaikan secara lisan juga akan sangat penting menentukan arah kebijakan investasi,” katanya.


Sementara itu, harga emas dunia terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini. Harga emas naik hingga menyentuh US$1.870 per ons troy nya. 


Kinerja harga emas yang membaik tak ubahnya seperti kinerja mata uang rupiah yang turut mengalami pemulihan. 


Tekanan yang terjadi pada dolar AS hari ini memberikan keuntungan bagi harga emas, meskipun masih dibayangi oleh spekulasi kenaikan bunga acuan.


Kategori : News


Editor      : RCS


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama