JAKARTA, suarapembaharuan.com - Duel tarung internasional Japfa Chess Festival ke-13 antara pecatur putri Indonesia Grand Master Wanita (GMW) Dewi AA Citra melawan GMW dari Vietnam Nguyen Thi Mai Hung masih ketat. Hingga babak ke-4 dari 6 babak yang dijadwalkan skor imbang 2-2.
Hasil imbang terjadi setelah Dewi yang sempat unggul 1,5-0,5 hingga babak ke-2, menelan kekalahan pada babak ke-3 dan bermain remis lawan Mai Hung di babak ke-4 dalam laga yang berlangsung Jumat (20/10/2023) di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta.
Pada laga babak ke-4 yang dimainkan sore hari sejak pukul 15.00 WIB tersebut, dalam permainan akhir Dewi memiliki tiga bidak, satu Benteng, satu Kuda dan satu Gajah putih. Sedangkan Mai Hung memiliki empat bidak, satu Benteng, satu Kuda dan satu Gajah putih.
Dewi yang bermain dengan buah putih sebenarnya relatif unggul secara posisi. Karena memiliki tiga bidak saling mengikat F4, G5 dan H6. Dewi berpeluang besar untuk bisa mempromosikan salah satu dari tiga bidaknya dan meraih kemenangan.
Tapi Dewi yang mengantongi elo rating 2256 atau unggul 30 poin dibanding Mai Hung yang memiliki rating 2226 memutuskan menerima tawaran remis Mai Hung pada langkah ke-38 karena menilai ada risiko kalah jika memaksakan kemenangan.
"Memang secara posisi saya unggul tipis dari Mai Hung karena punya tiga bidak yang potensial promosi. Tapi dia unggul satu bidak dengan dua bidak bebas. Itu sebabnya saya tidak berani ambil risiko untuk memaksakan kemenangan," kata Dewi usai laga.
"Saya masih sedikit trauma dengan kekalahan akibat blunder pada pertandingan babak ke-3 tadi pagi. Makanya saya putuskan menerima tawaran remis dari Mai Hung," imbuhnya.
Bagi Dewi hasil remis di babak ke-4 bisa memberinya energi untuk lebih optimis menghadapi laga babak ke-5.
"Semoga di babak ke-5 besok saya sudah bisa melupakan sepenuhnya kekalahan akibat blunder di babak ke-3. Sehingga bisa bermain dengan baik dan memenangkan pertandingan," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, sang lawan, GMW Nguyen Thi Mai Hung meski unggul satu bidak mengaku sulit untuk memaksakan kemenangan. Karena itu dia menawarkan remis pada Dewi.
"Saya memang unggul satu bidak. Tapi sulit untuk memaksakan kemenangan. Pertandingan memang mengarah ke remis. Karena itu saya menawarkan remis pada Dewi," kata Mai Hung.
Menghadapi pertandingan babak ke-5 besok, Mai Hung bertekad bakal memanfaatkan secara optimal kesempatan bermain dengan buah putih.
"Saya akan beristirahat untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan babak ke-5 besok. Saya akan bermain dengan buah putih sehingga memiliki kesempatan untuk mengambil inisiatif. Semoga besok saya bermain bagus dan menang," pungkasnya.
Ketua Umum PB Percasi Grand Master Utut Adianto yang menyaksikan langsung laga babak ke-4 dwi tarung internasional Japfa Chess Festival ke-13 antara Dewi AA Citra versus Nguyen Thi Mai Hung menilai kedua pecatur memang memiliki kekuatan yang seimbang.
"Meskipun secara rating Dewi unggul 30 poin atas Mai Hung. Tapi selisihnya tidak terlalu jauh. Itu berarti keduanya bisa saling mengalahkan. Tinggal siapa yang paling siap menghadapi pertandingan," kata Utut Adianto.
Japfa Chess Festival ke-13 yang merupakan hasil kerjasama PB Percasi dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang berlangsung 18-22 Oktober diikuti sebanyak 472 peserta.
Ada 13 katagori yang dipertandingkan mulai dari junior putra-putri, veteran 55 tahun ke atas, non master, antara perusahaan dan instansi, katagori Open yang diikuti beberapa pecatur top nasional seperti GM Susanto Megaranto, GM Novendra Priasmoro, GM Cerdas Barus dan lainnya hingga dua dwi tarung internasional pecatur putri Indonesia GMW Dewi AA Citra versus GMW Nguyen Thi Mai Hung (catur standar) dan Theodora Walukow kontra GMW dari Filipina Janelle Mae Frayna yang bertanding 8 babak secara online.
GM Susanto Toreh Kemenangan
Grand Master (GM) Susanto Megaranto (2540) sukses menorehkan kemenangan kelima dari 5 babak yang sudah dimainkan di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Senayan Jakarta.
Pada babak ke-5, Jumat (20/10/2023) pecatur asal Jawa Barat ini berhasil menaklukkan rekan sedaerahnya Master Internasional (MI) Dede Liu 2304 pada langkah ke-31.
"Saya unggul dua bidak dan secara posisi juga lebih bagus karena itu lawan memutuskan menyerah," kata Susanto yang bermain dengan buah putih.
Tambahan 1 poin dari kemenangan ini membuat Susanto mengemas 5 poin dan menduduki puncak klasemen sementara katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang diikuti 150 peserta.
Susanto ditempel ketat rekannya dari Jabar Irwanto Rck 2237 yang juga mengemas 5 poin.
Sementara GM Novendra Priasmoro yang sempat bersaing ketat dengan Susanto terlempar ke urutan ke-12 dengan 4 poin.
Besok, Sabtu (21/10/2023) pertandingan di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 akan dilanjutkan dengan laga babak ke-6 yang dimainkan pagi hari dan babak ke-7 pada sore hari.
Theodora Walukow Semakin Tertinggal dari Frayna
Sementara itu, pecatur putri Indonesia Theodora Walukow semakin tertinggal dari lawannya Grand Master Wanita (GMW) Janelle Mae Frayna dalam dwi tarung catur kilat 3 menit plus increament 3 detik dan catur cepat 10 menit plus increament 5 detik secara online.
Sampai dengan babak ke-5 dari 8 babak yang dijadwalkan Theodora tertinggal dengan skor 1-4.
Theodora semakin tertinggal usai kembali menelan kekalahan pada babak ke-4 dan ke-5 yang berlangsung Jumat (20/10/2023).
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus menegaskan PB Percasi tak mempermasalahkan jika Theodora kalah dari Frayna.
Bagi PB Percasi, kata Kristianus, gelaran dwi tarung Theodora Walukow melawan Frayna bertujuan untuk memberi kesempatan kepada Theodora mengasah kemampuan dan menambah jam terbang.
"Memang wajar jika Theodora kalah melawan Frayna. Karena lawannya kelasnya sudah Grand Master. Sengaja kita pilihkan lawan yang kuat supaya Theodora dapat mengetahui tingkat permainannya. Sehingga dia semakin terpacu untuk berlatih lebih keras agar kualitas permainannya semakin meningkat dan mampu bersaing dengan pecatur-pecatur kuat," kata Kristianus Liem.
Kristianus Liem mengungkapkan PB Percasi memberikan kesempatan kepada Theodora melakoni dwi tarung lawan Frayna karena prestasi yang ditorehkannya saat berlaga di PON 2020 Papua.
"Theodora adalah peraih medali perunggu catur cepat PON. Dia juga sempat mengalahkan GMW Irene Kharisma Sukandar karenanya kita memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil,” tutur Kristianus Liem.
"Bertanding melawan Frayna yang bergelar GMW harus menjadi tantangan bagi Theodora. Memacu motivasinya kalau dia mampu menghadapi pecatur kelas GMW. Tak masalah dia kalah. Yang terpenting dia mampu menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Ini proses penting bagi Theodora untuk meningkatkan kualitas permainannya," tutup dia.
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar