BEKASI, suarapembaharuan.com - Anggota DPRD Provinsi Banten mengunjungi kantor pusat Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi. Belasan anggota dewan ini merupakan Komisi IV yang ingin mempelajari sistem pengolahan air minum (SPAM) serta mempelajari peralihan status badan hukum dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda).
 |
| Foto: Jajaran Direksi Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi menerima kunker anggota Komisi IV DPRD Banten, Senin (30/10/2023). |
Saat ini, Provinsi Banten memiliki perusahaan daerah air minum yakni Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kerta Raharja di Kabupaten Tangerang, Perumda Tirta Benteng di Kota Tangerang, Perumdam Tirta Madani di Kota Serang serta Perumdam Tirta Berkah di Kabupaten Pandeglang.
Selebihnya, masih berstatus sebagai PDAM dan beberapa kepemilikan asetnya masih dikuasai oleh dua pemerintah daerah.
“Kunjungan kerja (kunker) ini untuk mengetahui pengelolaan air bersih di Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi,” kata anggota Komisi IV DPRD Provinsi Banten, Ishak Sidik, Senin (30/10/2023).
Dia menjelaskan, Provinsi Banten memiliki sumber air baku yang melimpah seperti air baku baku dari sungai maupun air baku dari waduk-waduk. Namun, pemanfaatannya dirasa belum maksimal untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
“Air baku kami, banyak. Ada dari waduk, ada dari sungai-sungai. Air baku ini menjadi potensi yang besar untuk dimanfaatkan bersama dengan pihak ketiga,” tuturnya.
Melalui kunker ke Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi diharapkan dapat memetakan kendala-kendala yang dihadapi saat melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat sehingga dapat dicarikan solusinya.
Selain Ishak Sidik, hadir juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Banten Eri Suhaeri bersama Sekretaris Komisi IV Mohammad Nur Kholis serta anggota Komisi IV dan staf sekretaris dewan (sekwan).
Rombongan diterima langsung oleh Direktur Umum Perumda Tirta Bhagasasi Maman Sudarman dan Direktur Teknik Perumda Tirta Bhagasasi Johny Dewanto. (MAN)
Kategori : News
Editor : ARS
Posting Komentar