BEKASI, suarapembaharuan.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mendata, terjadi perluasan daerah yang terdampak kekeringan.
Foto: Masyarakat Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, mendapat air bersih pada Jumat (1/9/2023) lalu. (SP) |
Pada saat diumumkan status tanggap darurat bencana (TDB) kekeringan pada 31 Agustus hingga 14 hari ke depan atau 13 September 2023, terdapat 9 kecamatan dan 23 desa yang terdampak kekeringan. Masyarakat yang terdampak sebanyak 7.267 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 27.572 jiwa.
Kini sepekan TDB, kekeringan yang melanda Kabupaten Bekasi meluas menjadi 10 kecamatan dan 32 desa. Warga yang terdampak menjadi 29.049 KK atau 78.293 jiwa.
“Dampak kekeringan semakin meluas,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, Rabu (6/9/2023).
Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui BPBD terus mendistribusikan air bersih secara gratis kepada warga terdampak kekeringan air bersih. BPBD Kabupaten Bekasi menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi untuk menyalurkan air bersih menggunakan truk tangki kepada masyarakat.
Selain air bersih, PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi juga mendistribusikan air mineral siap konsumsi dalam bentuk air minum dalam kemasan (AMDK) yakni B-Qua. AMDK merek B-Qua diproduksi PDAM Tirta Bhagasasi. (MAN)
Kategori : News
Editor : AHS
Posting Komentar